Bandung, Suara ‘Aisyiyah – Memperkuat basis ekonomi umat adalah jihad fii sabilillah. Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah-‘Aisyiyah Ke-48 yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Bandung, Kamis (12/5).
Dalam seminar bertajuk “Peluang dan Tantangan Industri dan Pariwisata Halal” itu, Haedar menyampaikan bahwa di sektor ekonomi dan bisnis, umat Islam masih jauh tertinggal. “Titik lemah umat Islam kita yang mayoritas di negeri ini termasuk di negara luar adalah di bidang ekonomi, bisnis, kewirausahaan, sehingga kita biarpun secara teologis memiliki ideologi tentang khairu ummah dan ajaran kita adalah Islam yang ya’lu wa la yu’la alaih, ajaran yang tertinggi dan terbaik, sempurna, tapi dalam aspek ekonomi, bisnis, dan wirausaha, kita sebagai umat, sebagai komunitas besar, masih lemah,” ujarnya.
Baca Juga: Seminar Pra-Muktamar: Muhammadiyah Mulai Lirik Sektor Industri dan Pariwisata Halal
Haedar berharap, seminar ini nantinya dapat menghasilkan pandangan-pandangan baru yang bersifat praktis, sehingga mampu menjadi gerakan yang dapat diaplikasikan dan dikapitalisasikan oleh Muhammadiyah. Hal penting lainnya, menurut dia, adalah membangun kesadaran dan alam pikiran umat Islam agar perjuangan di bidang ekonomi apapun variannya betul-betul menjadi perhatian dan prioritas utama umat Islam.
“Kalau kita secara ummah, secara kolektif tidak menjadikannya sebagai sebuah harakah atau pergerakan yang itu sungguh-sungguh fokus lalu melipatgandakan, mengkapitalisasi motivasi dan usaha kita dan culture kita, maka apa yang selalu kita sebut sebagai ketertinggalan umat itu hanya akan selalu menjadi wacana seminar, ceramah, pidato,” tegas Haedar.
Oleh karena itu, ia berharap seminar ini dapat memberi masukan penting untuk dimusyawarahkan sebagai program strategis dalam Muktamar Muhammadiyah-‘Aisyiyah ke-48. “Saya yakin nanti seminar ini akan menghasilkan keputusan dan pandangan-pandangan penting, strategis tapi juga praksis sebagai bahan kita mengembangkan pariwisata dan industri halal sekaligus kreatif dan produktif untuk kepentingan bangsa,” tegasnya menambahkan. (ppm/sb)
1 Comment