Berita

Haedar Nashir: Nasyiatul Aisyiyah adalah Bagian dari Mata Rantai Muhammadiyah-Aisyiyah

Milad Nasyiatul Aisyiyah Haedar Nashir
Milad Nasyiatul Aisyiyah Haedar Nashir

Milad Nasyiatul Aisyiyah Haedar Nashir

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Dalam resepsi Puncak Milad Nasyiatul ‘Aisyiyah yang diselenggarakan secara virtual pada Sabtu (7/8), Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan harapan kepada Nasyiatul ‘Aisyiyah agar di usianya yang menjelang satu abad dapat semakin kokoh menjadi Gerakan Perempuan Muda Muslim Berkemajuan.

Selama 93 tahun, ujar Haedar, suka duka dan dinamika pasang surut telah dilalui Nasyiatul ‘Aisyiyah demi menjadikan gerakan yang berdiri pada 28 Dzulhijjah 1349 H/16 Mei 1931 ini sebagai gerakan putri yang berkemajuan. “Pengkhidmatan dalam membina generasi putri Indonesia dengan nilai-nilai Islam merupakan perjalanan yang tidak pernah usai. Gerak dakwah adalah gerak long term, terus sepanjang zaman sebagaimana misi dakwah pada umumnya,” papar Haedar.

Baca Juga: Milad Nasyiatul Aisyiyah: Khidmat Perempuan dalam Dakwah Kemanusiaan

Semangat untuk berperan di aras dakwah itu, menurut Haedar, merupakan pengejawantahan dari spirit untuk mewujudkan umat terbaik (khairu ummah) sebagaimana termaktub dalam QS. ali-Imran [3]: 110. Dalam konteks tersebut, lanjutnya, Nasyiatul ‘Aisyiyah telah menjadi bagian dari mata rantai Muhammadiyah-‘Aisyiyah untuk menghadirkan masyarakat Islam yang sebaik-baiknya.

Haedar menjelaskan bahwa Muhammadiyah menempatkan perempuan dalam posisi yang setara dengan laki-laki. Sebagai konsekuensinya, laki-laki dan perempuan mempunyai peran untuk melakukan amal saleh dan berkontribusi bagi masyarakat, baik di sektor domestik maupun publik.

Baca Juga: Apresiasi dan Pesan Ketua PP Aisyiyah di Milad Nasyiatul Aisyiyah Ke-93

Lebih lanjut, Haedar menjelaskan, “ketika Nasyiatul ‘Aisyiyah ingin berkhidmat dalam kemanusiaan, maka hadirkan ihsan. Tugas para kader adalah memperkaya perspektif atau pandangan, sehingga semuanya berpijak pada nilai Ilahiyah yang kokoh, tetapi juga tetap bersifat transformatif”. (sb)

Related posts
Berita

Tri Hastuti Dorong Warga Aisyiyah Kawal Demokrasi di Indonesia

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Menghadapi momentum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, banyak pertanyaan dari warga ‘Aisyiyah menyangkut pilihan dan keberpihakan ‘Aisyiyah. Sekretaris Umum…
Berita

Abdul Mu’ti Ajak Warga Muhammadiyah Sikapi Pemilu 2024 dengan Arif dan Bijaksana

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – PP Muhammadiyah mengawali Pengajian Umum tahun 2024 dengan mengusung tema “Muhammadiyah dan Pemilu 2024”. Pengajian yang berlangsung secara…
Sosial Budaya

Adaptasi Teknologi Muhammadiyah: Catatan dari Gen Z

Oleh: Avra Abida El Ravi Lahir dan besar di keluarga Muhammadiyah tidak lantas membuat seseorang merasa dirinya adalah kader Muhammadiyah. Ini dialami…

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *