Berita

Haedar Nashir: PTMA Harus Dikelola dengan Spirit Tajdid

Haedar Nashir
Haedar Nashir

Haedar Nashir

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini menghadiri kegiatan silaturahim yang diadakan oleh Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta pada Senin (25/5). Kegiatan ini bertema “Semangat Tajdid Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah dalam Mengelola Perubahan”.

Dalam sambutannya, Noordjannah menyampaikan apresiasi atas kinerja positif Unisa Yogyakarta selama bulan Ramadhan 1442 H. Ia juga berharap bahwa kinerja positif tersebut tertanam kuat dalam diri setiap dosen dan karyawan sehingga Unisa semakin berkembang pesat. “Mari kita aktualisasikan dengan membesarkan Unisa Yogyakarta ini dengan niat ibadah,” ujarnya.

Hadir sebagai narasumber adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Dalam kesempatan itu, Haedar menyerukan pentingnya spirit tajdid dalam mengelola Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA). Menurutnya, PTMA harus menjadi pusat keunggulan (center of excellence) dan universitas kelas dunia (world class university).

Di PTMA juga perlu perlu dibangkitkan suasana tajdid. Tajdid adalah membangun kemajuan. Unisa sebagai universitas yang dimiliki oleh organisasi perempuan harus menjadi pembaharu dan terdepan. Etos tajdid harus menjadi nafas kehidupan di Unisa Yogyakarta. Tajdid juga dapat dimaknai sebagai sifat konstruksi dan rekonstruksi dalam pengembangan keilmuan,” jelas Haedar.

Baca Juga

Dawiesah dalam Sejarah Pendidikan Kesehatan ‘Aisyiyah

Untuk mengembangkan spirit tajdid tersebut, Haedar mengusulkan empat hal untuk dilakukan, yakni; (a) menyebarkan nilai kemajuan kepada semua civitas akademik; (b) membangun sistem yang berkemajuan; (c) berkolaborasi dengan pihak lain, dan; (d) mengkoneksikan spirit akademik dengan kehidupan kebangsaan.

“Unisa Yogyakarta harus menyemai semangat menjadi cendekiawan, intelektual, dan ulul albab. Ulul albab adalah akademisi yang mampu mengkoneksikan ilmunya dengan keilmuan yang lain dan bermanfaat bagi masyarakat. Nilai-nilai Islam dalam kehidupan juga perlu menjadi bagian dari semangat ulul albab. Selain itu, nilai-nilai ulul albab harus menjadi dasar dalam membangun keadilan dalam kehidupan kebangsaan,” pungkas Haedar. (sb)

Related posts
Berita

Launching Buku Kewirausahaan, Haedar Nashir: Muhammadiyah adalah Pelopor Gerakan Kewirausahaan Sosial

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyebut, Muhammadiyah adalah pelopor gerakan kewirausahaan sosial (social entreprise) di…
Berita

Tanggapi Libur Sekolah Bulan Ramadan, Haedar Nashir: Paling Penting Bina Akhlak dan Akal Budi

Jakarta, Suara ‘Aisyiyah – Terkait dengan rencana libur sekolah selama Bulan Ramadan, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan bahwa…
Berita

Buka Tanwir I Aisyiyah, Haedar Nashir: Tanwir sebagai Praksis Membebaskan dari Kebodohan

Jakarta, Suara ‘Aisyiyah – Tanwir I ‘Aisyiyah resmi dibuka pada Rabu (15/1) oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir di…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *