Semarang, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Tengah (Jateng) merilis hasil survei terkait kekerasan terhadap perempuan di provinsi tersebut.
Survei yang dilakukan pada 24 Februari-6 Maret 2025 ini mengungkapkan fakta yang mengkhawatirkan mengenai tingginya angka kekerasan di Jawa Tengah terhadap perempuan di berbagai rentang usia.
Berdasarkan data yang dihimpun, 3 dari 4 perempuan berusia 12-65 tahun mengaku pernah mengalami, melihat, atau mendengar kasus kekerasan terhadap perempuan selama hidup mereka.
Bahkan, sekitar 1 dari 20 perempuan di rentang usia yang sama mengakui pernah menjadi pelaku kekerasan terhadap perempuan lainnya.
Kekerasan psikis menempati posisi tertinggi sebagai bentuk kekerasan yang paling sering dialami oleh perempuan, dengan total 222 responden yang melaporkan kasus ini. Kekerasan fisik dan kekerasan ekonomi menyusul sebagai bentuk kekerasan yang banyak terjadi.
Baca Juga: Sunat Perempuan dan Dampaknya pada Kesehatan
Meski kekerasan psikis menjadi yang paling umum dialami, kekerasan fisik lebih sering dilaporkan dibandingkan dengan kekerasan seksual dan psikis.
Hal ini menunjukkan bahwa korban kekerasan fisik cenderung lebih berani melaporkan dibandingkan dengan korban kekerasan lainnya.
Survei ini juga menunjukkan bahwa pasangan memiliki potensi paling tinggi sebagai pelaku kekerasan terhadap perempuan.
Hal ini mengindikasikan pentingnya upaya pencegahan dan edukasi dalam lingkup keluarga untuk menekan angka kekerasan yang terjadi.
Dengan adanya survei ini PWNA Jateng berkomitmen untuk terus mengawal isu kekerasan terhadap perempuan dan mendorong adanya langkah konkret dari pemerintah serta masyarakat dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi perempuan di Jateng. (Yashinta/Prasasti/Inayatur/Delta/Jasmina)-sa

