Berita

Hilman Latief: Haji dan Umrah Harus Mempertimbangkan Kesehatan dan Keselamatan

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah –  Pada masa pandemi, yang patut dipertimbangkan ketika hendak melaksanakan umrah bukan hanya tentang waktu pelaksanaan, tetapi juga pelayanan, pengelolaan, dan pelaksanaan ibadah umrah itu sendiri. “Karena pada masa pendemi ini sangat menentukan bagaimana kualitas pelaksanaa dan pelayanan yang ada,” demikian ujar Deni Asy’ari selaku Direktur PT Syarikat Cahaya Media dalam Workshop Haji & Umrah yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube @Suara Muhammaditah TV pada Senin (20/12).

Dalam kesempatan tersebut, Deni menyampaikan bahwa pelaksanaan haji dan umrah di masa pandemi tidak bisa hanya dibebankan kepada Pemerintah atau Kementerian Agama saja, tetapi juga harus melibatkan segenap masyarakat agar proses dan pelaksanaannya bisa berlangsung dengan baik dan optimal.

Sementara itu, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama RI Hilman Latief mengatakan bahwa tahun lalu, Indonesia dan 4 (empat) negara lain di-suspend tidak dapat mengirimkan jamaah haji dan umrah ke Makkah. Hal itu terkait kondisi pandemi di Indonesia yang berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan.

Baca Juga: Meneladani Kehidupan Harmonis Kaum Muhajirin dan Anshar

Kemudian, seiring dengan pertemuannya dengan Menteri dan Wakil Menteri Urusan Umrah dan Haji di Saudi beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia sebenarnya sudah diperkenankan mengirimkan jamaahnya untuk berangkat haji. Hanya saja, ia melanjutkan, munculnya varian baru Covid-19 membuat pemerintah mengeluarkan larangan masyarakat untuk keluar negeri setidaknya hingga situasi berangsur membaik.

“Umroh saat ini lebih menonjolkan bagaimana protokol kesehatan yang kita miliki, sehingga untuk menunjukkan kepada mereka bahwa kita ini sehat, tidak terdampak Covid-19, dan tanpa harus repot menggunakan peduli lindungi. Kini kita sedang menyiapkan cara yang mudah, yaitu dengan Id card berisi barcode yang akan terhubung dengan sistem yang sudah tersedia,” ujar Hilman.

Ia menyampaikan bahwa Kementerian Agama akan terus melakukan asistensi, pendampingan, dan meyakinkan sumber daya manusia untuk mendapatkan materi yang terintegrasi supaya memiliki tim yang lebih kuat. (septi)

Related posts
Berita

Tahap II Ditutup, 194.744 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji

Jakarta, Suara ‘Aisyiyah – Pelunasan Tahap II Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) bagi jemaah reguler 1445 H/2024 M ditutup hari ini. Total…
BeritaKajianKalam

Manasik Haji Ramah Lansia Berikan Kemudahan Beribadah Haji

Pemberian kemudahan dalam pelaksanaan ibadah haji merupakan bagian dari implementasi Haji Ramah Lansia yang diusung Kemenag dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024…
Berita

Hukum Berhaji Lebih dari Satu Kali Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Masyarakat Indonesia memiliki animo berhaji yang tinggi. Namun, hal itu tidak seimbang dengan  kuota pemberangkatan haji setiap tahunnya….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *