Banda Aceh, Suara ‘Aisyiyah – Memeringati Milad ke-111 Muhammadiyah, Ahad (26/11), Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Aceh mengadakan kegiatan menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya menjaga ekosistem laut. Hal ini didasari dengan tingginya angka degradasi nilai lingkungan yang mayoritas disebabkan oleh adanya sampah.
Kegiatan yang dipusatkan di pantai Ulee Lheue Kota Banda Aceh itu dilakukan dengan membawa peralatan pribadi, seperti memakai sepatu, topi, dan botol minuman. Peserta menggunakan dress code putih-jilbab hijau.
Ketua PWA Aceh, Ashraf mengungkapkan bahwa saat ini kerusakan alam sudah mencapai batas mengkhawatirkan. “Bagi ‘Aisyiyah, bumi ini adalah ibu kita. Kita mempunyai kewajiban untuk tetap menjaga lingkungan. Bagaimana kita memulainya, tentu saja dengan hal-hal kecil di lingkungan kita. Sebagai contoh sampah pribadi kita,” kata dia.
Menurut Ashraf, salah satu kerusakan alam yang patut diwaspadai saat ini adalah meningkatnya polusi dan pemborosan air tanah. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin tanaman akan sulit tumbuh dan sejumlah spesies makhluk hidup akan punah.
Dalam konteks inilah, kata dia, PWA Aceh mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar. Menjaga alam berarti menyelamatkan semesta, termasuk kelangsungan hidup umat manusia.
Baca Juga: Resep Ala Aeshnina: Perjuangan Menyelamatkan Lingkungan
Sekretaris PWA Aceh, Sarwati Sofyan menyampaikan bahwa dalam aksi ini PWA melibatkan seluruh ortom yang ada. Menurutnya, semua pihak harus membiasakan diri hidup bersih dan menjaga lingkungan, sejak masih pelajar, mahasiswa, bahkan hingga tua nantinya, untuk kelangsungan hidup di muka bumi.
Polsek Ulee Lheue Aiptu Mukti yang terlibat dalam kegiatan tersebut mengatakan, “kegiatan ibu-ibu ‘Aisyiyah sangatlah baik, ikhtiar untuk menjaga bumi agar senantiasa berkelanjutan”.
World Clean Up Day (WAD), salah satu lembaga internasional yang didanai oleh negara Estonia, juga tertarik dengan aksi yang dilakukan oleh PWA Aceh tersebut. Miftahul Rizqa selaku Koordinator menyampaikan, “ini adalah salah satu momentum yang baik yang dilakukan oleh pimpinan ‘Aisyiyah Aceh karena mampu menggerakan massa dalam aksi pembersihan sampah organik maupun anorganik di seputar Pantai Ulee Lheue ini.”
Ia berharap, aksi seperti ini lebih sering dilakukan dengan melibatkan massa yang lebih banyak. Aksi ini melibatkan Unsur Polsek Ulee Lheue, lembaga pencinta lingkungan, Pimpinan Nasyiatul ‘Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Muhammadiyah, Dewan Guru Muhammadiyah, serta seluruh siswa/siswi Muhammadiyah, serta pimpinan ortom lainnya. (Agusnaidi B/Sb)