Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA) PP ‘Aisyiyah bekerja sama dengan Program Inklusi ‘Aisyiyah pada Sabtu (20/1) mengadakan kegiatan Madrasah Politik Perempuan Serial Pendidikan Pemilih. Kegiatan yang mengusung tema “Pemilih Cerdas Bermartabat untuk Pemilu Inklusif dan Berkeadaban” ini berlangsung secara daring.
Ketua LPPA PP ‘Aisyiyah, Siti Syamsiyatun menyampaikan bahwa ‘Aisyiyah tidak ingin Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ke depan berjalan demokratis hanya dari aspek instrumental saja, tetapi juga secara substantif. Pemilu merupakan salah satu cara yang konstitusional untuk melakukan perbaikan-perbaikan atas nasib sebagai bangsa Indonesia.
Dalam konteks inilah PP ‘Aisyiyah berikhtiar untuk terus bergerak dalam politik moral dan kultural. Menurut Syamsiyatun, gerakan moral-kultural yang dilakukan ‘Aisyiyah ini tidak kalah penting dengan kegiatan legal politik yang berlangsung di lembaga-lembaga negara.
Syamsiyatun menerangkan bahwa keberpihakan ‘Aisyiyah kepada kebaikan dan keadilan tidak boleh berhenti, termasuk di dalamnya adalah keberpihakan kepada kaum perempuan dan kelompok rentan atau marginal. Salah satu upaya untuk memperjuangkan keberpihakan itu adalah dengan memberikan pendidikan pemilih kepada perempuan.
“Kita ingin warga Indonesia, utamanya anak-anak muda dan para senior, menjadi pemilih yang cerdas dan bermartabat. Jangan menjadi pemilih yang hanya didekte dan tidak tahu apa-apa; asal manut saja,” kata dia.
Baca Juga: Aisyiyah dan Ikhtiar Mewujudkan Pemilu 2024 Inklusif
Lebih lanjut, Syamsiyatun menyampaikan bahwa ‘Aisyiyah juga ingin agar Pemilu 2024 ini menjadi pemilu yang inklusif. Salah satu bentuk inklusivitas itu adalah dengan memberikan ruang-ruang kepada masyarakat yang selama ini kurang mendapatkan akses secara optimal.
Senada dengan itu, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah menegaskan bahwa ‘Aisyiyah ikut mendukung terciptanya Pemilu yang berkeadaban. “‘Aisyiyah itu mengembangkan sikap kebangsaan yang berpijak pada kejujuran, keadilan, kebenaran, tanggung jawab, kedamaian, dan berakhlak mulia untuk membawa Indonesia yang berkemajuan,” ujarnya.
Menurutnya, keterlibatan perempuan dalam demokrasi yang berkeadaban ini sangat penting. Bayin mengamati bahwa representasi perempuan dalam legislatif selama ini masih kurang, padahal posisinya sangat penting untuk menjawab pelbagai permasalahan yang dihadapi oleh kaum perempuan.
Karenanya, melalui kegiatan ini, Bayin berharap kepada seluruh warga ‘Aisyiyah untuk menjadi pemilih yang bermartabat, sehingga terwujud pemilu yang inklusif dan berkeadaban. (sb)