Jumlah Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun cenderung meningkat, data dari BKKBN pada tahun 2015 ke 2019 pada kelompok umur 0-14 tahun diprediksi dari 69.857.406 menjadi 70.635.883. Mereka bakal menjadi orang tua bagi generasi mendatang. Setiap tahun sekitar 15 juta remaja usia 15-19 tahun melahirkan anak seperlima dari jumlah seluruh kelahiran di dunia. Proses persalinan selalu memiliki potensi risiko kesehatan, tetapi risiko yang diakibatkan oleh melahirkan anak lebih besar bagi para perempuan yang berusia di bawah 17 tahun. Remaja pada usia ini lebih mengalami persalinan terhambat (partus macet).
Faktor penyebabnya antara lain informasi dan kebutuhan kesehatan reproduksi pada kelompok remaja masih diabaikan, tetapi mencoba-coba melakukan hubungan seksual, karena media tersedia dan mudah diakses. Informasi dan pelayanan sebenarnya sudah disediakan untuk membantu mereka memahami seksualitas dan melindungi mereka dari kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit menular seksual dan risiko kemandulan. Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi menjadi salah satu faktor terjadinya seks bebas. Salah satu dampak adalah KTD (Kehamilan tidak diinginkan), yang biasanya diakhiri dengan aborsi atau dilakukan pernikahan tetapi pernikahannya pada usia dini.
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa-Barat mendata sebesar 59,3% perempuan di Jawa-Barat menikah di bawah usia 17 tahun, rata-rata menikah di bawah usia 15 tahun. Persentase tertinggi di Indonesia. Kemudian diikuti data angka perceraian yang terus meningkat serta diikuti tindak kekerasan.
Sehat holistik pesan Rasulullah, antara lain belajar hidup sehat berdasarkan al-Qur’an: 1) Az Zumar 39 :18 bahwa risalah Islam mengajarkan hidup sehat dan kuat dengan berbadan sehat dan berjiwa kuat. 2). Ar-Ra’ad13:11, Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. 3) al-Israa’: 32, Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.
4) Di surat An-Nur ayat 2-3 Allah Swt berfirman : Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.
Selain itu ada nikmat agung yang banyak diabaikan orang yaitu sehat dan waktu luang ( HR Imam Buchori dalam kitab shahihnya dari riwayat Ibnu Majjah diriwayatkan Imam Tirmidzi dan Ibnu Majjah). Orang beriman yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada orang beriman yang lemah. Sehat adalah meliputi sehat fisik, sehat psikologi, sehat sosial, sehat spiritual.
Sedangkan sehat ala Rasullullah adalah sebagai berikut: 1)Tidur ala Rasul yaitu tidur yang cepat tidur dan cepat bangun , maka beliau selalu tidur setelah shalat isya, dan bangun jam 3.00 untuk shalat tahajud dan dilanjutkan sampai shubuh. Cara tidur yaitu sebelumnya bersiwak, berwudhu, berdoa, berzikir. Lalu miring ke kanan, miring ke kiri sebentar lalu ke kanan lagi, untuk menjaga saluran nafas, menjaga kesehatan jantung, menjaga kesehatan paru-paru. 2) Makan dan minum ala Rasul yaitu bahan makan yang halal dan thayyib dengan duduk, dan tangan kanan tidak tergesa-gesa. Dilakukan setelah merasa lapar, tidak berlebih-lebihan.
3) Olah raga secara rutin dengan menghirup udara segar terutama habis shalat shubuh, dengan menggerakkan seluruh badan. 4) Menjaga kebersihan badan, pakaian selalu wangi dan lingkungan. 5) Sabar dan tidak suka marah-marah, hidupnya damai, tentram, tidak membenci siapapun. 6) Tidak iri hati kecuali melihat umatnya kaya dan dipergunakan untuk yang haq dan pandai, ilmunya disebarluaskan kepada orang banyak, tidak memburukkan nama orang lain, (karena tidak akan masuk surga). 7) Suka berpuasa ( wajib dan sunnah) salah satu upaya mencegah maksiat.
Sedangkan “Sehat” dalam mempersiapkan bangsa harus sudah dimulai sejak bayi dalam kandungan dan setelah lahir selama 2 tahun dengan istilah “ 1.000 hari pertama kehidupan /HPK. Pada masa ini bayi sudah mulai diasuh oleh orang, karena masa ini sebagai periode emas yang dapat menjadikan dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan fungsinya dalam tubuh. Masa 1.000 hari lah yang menentukan masa depan bangsa, 1.000 hari kehidupan yaitu masa 270 hari selama di dalam kandungan dan 730 hari selama 2 tahun setelah lahir.
Pada masa selama 270 hari atau 9 bulan dalam kandungan, pada 8 minggu I adalah terbentuknya cikal bakal manusia yang akan menjadi otak, hati, jantung, ginjal, tulang dll. Masa kehamilan 9 bulan sampai lahir adalah masa pertumbuhan dan perkembangan seluruh organ dan sistem tubuh hingga siap untuk hidup di dunia baru diluar kandungan, dengan demikian pada saat bayi dilahirkan bayi mempunyai organ yang semuanya telah selesai lalu diikuti dengan pasca lahir.
Menurut para pakar ahli gizi dan anatomi tubuh, pada saat pertumbuhan dan perkembangan bayi memerlukan asupan gizi yang bagus dari ibu, baik dikonsumsi langsung dari ibu maupun yang berasal dari mobilisasi simpanan ibu. Jika pasokan gizi dari ibu ke bayi kurang, maka bayi akan melakukan penyesuaian karena bayi mempunyai sifat mudah menyesuaikan yaitu dengan mengurangi jumlah sel dan pengecilan ukuran organ dan tubuh yang lebih kecil . Jika terjadi keterbatasan asupan perbaikan gizi melewati kurun 1.000 hpk maka perbaikannya kecil pula, tergantung organ bagian apa yang terkena gangguan, yang dapat mengakibatkan efek jangka panjang pada usia tua.
Dan sebaliknya jika perbaikan gizi pada masa ini terutama didalam kandungan baik maka perbaikan berdampak pula pada usia tua. Masa (bayi /anak) harus mendapat asupan gizi yang berkualitas, sesuai dengan Q.S. al-Baqarah 233, dengan susuilah anakmu selama 2 tahun, dan An-Nisa ayat 9, Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu wajib bagi kita untuk takut meninggalkan anak-anak generasi mereka, kita orang tua di keluarga juga harus berhati-hati karena saat ini sedang menghadapi tantangan dalam mendidik anak pada era digital dan bahaya pornografi.
Bersambung ke Islam dalam Membangun Bangsa yang Sehat dan Kuat (2)
Tulisan ini pernah dimuat pada Majalah Suara ‘Aisyiyah Edisi 5 Februari 2016, hlm. 6
Sumber ilustrasi : https://www.houstoniamag.com/eat-and-drink/2015/06/ramadan-is-on-where-to-eat-em-iftar-em-this-year-june-2015