Keutamaan menuntut ilmu telah dijabarkan di berbagai ayat dan hadis. Keutamaan yang pertama adalah dimudahkannya jalan menuju surga, sebagaimana dinyatakan dalam hadis Nabi Saw. “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”
Keutamaan kedua adalah orang yang berilmu akan dinaikkan derajatnya oleh Allah Swt., baik di dunia maupun di akhirat, dalam Q.s. al-Mujadalah [58]: 11. Selanjutnya, ilmu merupakan bekal dalam menentukan arah dan dalam menyebarluaskan manfaat, serta bekal kehidupan di akhirat kelak. Hal ini sesuai dengan tiga amalan yang tidak akan terputus ketika seseorang mati, yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya (H.r.Muslim).
Berdasarkan penjelasan di atas, jelas bahwa mencari ilmu adalah kewajiban setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, muda maupun tua, di waktu lapang maupun sempit. Rasulullah Saw. menyampaikan,
“Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu.” (H.r. Ahmad)
Permudah Belajar di Luar Negeri
Kemudahan menuntut ilmu semakin diperluas. Meningkatnya jumlah sekolah dan tersedianya bantuan dana pendidikan menjadi peluang untuk senantiasa meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Era yang terus berkembang saat ini menuntut adanya internasionalisasi dalam pendidikan. Hal ini dilakukan dengan membuka akses pelajar Indonesia untuk menempuh pendidikan di luar negeri melalui beasiswa yang telah disiapkan oleh pemerintah Indonesia.
Beberapa beasiswa dari pemerintah Indonesia yang populer meliputi: (1) Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI); (2) Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Beasiswa Unggulan Kemendikbudristek; (3) Beasiswa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo); (4) Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) dari Kementerian Agama; (5) Beasiswa dari pemerintah provinsi
maupun daerah
Beasiswa dari luar negeri pun semakin merebak, baik beasiswa dari pemerintahan maupun dari universitas luar negeri. Beberapa beasiswa dari pemerintah luar negeri yang populer meliputi: (1) Australia Awards Scholarships (AAS); (2) Fulbright – United State; (3) StuNed – The Netherlands; (4) Chevening Scholarships – United Kingdom; (5) Erasmus – Uni Eropa; (6) New Zealand ASEAN Scholarships; (7) Monbukagakusho – Japan; (8) Turkiye Burslari Scholarship;(9) Global Korea Scholarship (GKS); (10) Brunei Darussalam Government Scholarship.
Baca Juga: Pendidikan untuk Semua
Persyaratan Beasiswa
Dengan tersedianya berbagai beasiswa, mengurangi hambatan biaya untuk menempuh pendidikan di luar negeri. Namun, perlu adanya persiapan yang matang untuk memenuhi syaratsyarat penyeleksian. Umumnya syarat tersebut meliputi: Kemampuan berbahasa Inggris dan bahasa asing sesuai negara tujuan. Setiap beasiswa dan kampus memiliki syarat yang berbeda terkait batasan nilai di masing-masing tes.
Sebagai contoh, untuk beasiswa LPDP program master, skor minimal kemampuan bahasa Inggris TOEFL iBT® 80; PTE Academic 58; atau IELTS 6,5; sedangkan untuk program doktor, skor minimal kemampuan bahasa Inggris TOEFL iBT® 94; PTE Academic 65; atau IELTS 7,0. Persyaratan bahasa Inggris inilah yang membutuhkan persiapan dengan waktu yang cukup lama jika keterampilan bahasa asing kurang mumpuni. Penting sekali untuk mempelajari hal ini sesegera mungkin, bahkan sejak masih kuliah, sehingga ketika lulus bisa langsung mendaftar ke kampus dan beasiswa luar negeri.
Memiliki Letter of Acceptance (LoA) atau surat telah diterima di kampus luar negeri. Beberapa beasiswa memberikan syarat ini untuk mendaftar beasiswa, tetapi ada beberapa beasiswa tidak mensyaratkan LoA ini. Sebagai contoh AAS tidak memberikan syarat LoA, sehingga kandidat akan mencari untuk mendapatkan LoA setelah dinyatakan lolos seleksi AAS.
Beasiswa LPDP memiliki dua skema terkait syarat LoA ini, ada skema yang wajib menyertakan LoA, dan ada pula yang tidak. Untuk mendapatkan LoA, perlu mempelajari syarat yang diajukan oleh tiap kampus. Umumnya syarat tersebut meliputi kemampuan bahasa Inggris, latar belakang pendidikan beserta indeks kumulatif yang dicapai. Ada pula universitas yang mensyaratkan prestasi dan pengalaman kerja. Esai meliputi Motivation Letter, Personal Statement, dan esai lainnya sesuai permintaan dari universitas maupun dari penyedia beasiswa.
Meskipun berbagai contoh esai ini tersebar luas di media online, tetapi esai satu orang dengan yang lainnya pasti berbeda. Hal ini dikarenakan penyusunan esai ini sesuai dengan passion masing-masing individu. Personal Statement/Motivation Letter yang baik menceritakan pengalaman, pemikiran, dan rencana jangka panjang secara detail sehingga menguatkan profil kandidat untuk mendapatkan LoA dari universitas maupun dari penyelenggara beasiswa.
Proposal penelitian menjadi syarat para kandidat mahasiswa doktoral dan beberapa program magister. Format dan sistematika umumnya tidak ada aturan secara rinci, tetapi beberapa universitas mempunyai template khusus untuk proposal penelitian ini. Dokumen ini disusun sebagai bahan diskusi dengan kandidat supervisor, yang akan membimbing selama masa studi. Beberapa dokumen yang dapat disiapkan dalam waktu relatif singkat, yakni ijazah, transkrip nilai, CV, dan surat rekomendasi.
Dari keseluruhan syarat-syarat tersebut, penting sekali untuk menyusun timeline yang realistis sehingga seluruh persyaratan dapat dicapai sesuai rencana. Masing-masing beasiswa memiliki timeline yang berbeda dan tahapan yang beragam. Namun, pada umumnya mencakup pendaftaran, seleksi dokumen, seleksi wawancara, dan pengumuman. Beberapa penyelenggara beasiswa memiliki tahapan yang lebih singkat ataupun lebih panjang.
Seringkali percobaan mendaftar beasiswa tidak dapat dicapai dengan satu atau dua kali. Pejuang beasiswa perlu memiliki sikap pantang menyerah dan selalu semangat dalam mengejar mimpi. Karena belajar adalah bagian dari ibadah, maka mengejar beasiswa juga upaya dalam beribadah. Tentu saja niat mengharap rida Allah Swt. selalu tertanam, disertai doa yang selalu dipanjatkan supaya mendapatkan kemudahan.
*Anggota Departemen Kesehatan dan Lingkungan PP Nasyiatul Aisyiyah Peraih Beasiswa Luar Negeri DIKTI 2013
5 Comments