Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah tandatangani nota kesepahaman dengan startup social-commerce, Evermos. Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi ekonomi, Anwar Abbas menyatakan, kerja sama di bidang ekonomi merupakan keharusan. Sebab jika tidak, Muhammadiyah akan tertinggal.
“Dengan adanya kerja sama ini, mudah-mudahan usaha ini akan bisa membantu dan mendorong masyarakat kita, terutama di kalangan bawah, untuk meningkatkan produktivitasnya. Membawa perubahan besar pada hidup mereka,” ujarnya memberi sambutan.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua MEK PP Muhammadiyah Herry Zudianto menjelaskan bahwa penandatanganan ini merupakan tindak lanjut dari upaya Muhammadiyah untuk memperkuat gerakan ekonomi. Sebagaimana diketahui, dalam Muktamar ke-47 Muhammadiyah tahun 2015 di Makassar diputuskan bahwa ekonomi merupakan pilar ketiga Muhammadiyah setelah pendidikan dan kesehatan.
Dengan penandatanganan kerja sama ini, Muhammadiyah ingin memberdayakan dan mengangkat derajat pelaku UMKM, khususnya warga Muhammadiyah. Oleh karenanya, ia meminta agar kerja sama ini disosialisasikan ke warga Muhammadiyah.
Baca Juga: Literasi Digital Tingkatkan Keberdayaan Ekonomi Perempuan
Penandatanganan kerja sama antara Muhammadiyah dan Evermos ini dilaksanakan pada Kamis (3/2) di Kantor PP Muhammadiyah Jl. Cik Ditiro, No. 23, Yogyakarta. CEO dan Co-Founder Evermos, Ghufron Mustaqim turut hadir dan memberi sambutan dalam kesempatan tersebut.
Lahir dan besar di lingkungan Muhammadiyah, Ghufron mengaku mendapat pelajaran penting tentang hidup. “Tentang keikhlasan dalam berjuang dan berperan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik dalam sektor kesehatan, pendidikan, maupun ekonomi,” ujarnya.
Menurut Ghufron, kehadiran Evermos tidak dapat dilepaskan dari kondisi perekonomian masyarakat di sekitar tempatnya tinggal. Evermos, katanya, ingin menjadi platform ekonomi gotong royong yang menampung dan memfasilitasi banyak orang untuk berjualan dan menjual dagangannya. Kini Evermos punya 100 ribu reseller aktif dari seluruh Indonesia dan memasarkan 600 brand lokal.
Mengenai kerja sama yang dibangun dengan Muhammadiyah, Ghufron mengaku ada kesamaan tujuan antara keduanya, yakni ingin meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. “Semoga kerja sama ini bisa memberi keuntungan bagi kedua belah pihak, terutama keuntungan bagi umat,” pungkasnya. (sb)