Berita

Jambore Kader ‘Aisyiyah Dibuka, Bappenas RI: Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah sudah Mempelopori Perspektif GEDSI Lebih Dahulu

Sleman, Suara ‘Aisyiyah –  Pembukaan Jambore Kader ‘Aisyiyah pagi ini (9/11) berlangsung dengan sangat khidmat. Dihadiri oleh sejumlah mitra yang menjadi tamu VIP serta kader ‘Aisyiyah dari seluruh Indonesia, kegiatan berskala nasional ini mengusung tema “Kepemimpinan Perempuan Berperspektif GEDSI untuk Perubahan Berkelanjutan di Komunitas”.

Malithi Burrowes, Perwakilan dari Department of Foreign Affairs and Trade (DEFAT) dari Kedutaan Besar Australia, mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Sebagai perwakilan dari lembaga yang bertanggung jawab atas program-program kolaborasi antara Indonesia-Australia, program inklusi adalah suatu hal yang penting untuk digalakkan.

“This inclusion program is a program that moves almost throughout Indonesia to fight for marginalized communities to gain access. In this case we realize that ‘Aisyiyah is a good partner for the inclusion program,” ucap Malithi.

Baginya, meskipun perempuan hari ini sudah mendapat akses lebih banyak dari pada sebelumnya, masih banyak tugas yang perlu diselesaikan. Saat ini, partisipasi perempuan dalam perekonomian pun masih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki. Perwakilan DEFAT itu mengatakan, “Although women are 50% of the country’s population, there is no maximum potential if the country does not participate. We still have a long way to go, Indonesia and Australia can learn from each other on this.”

Baca Juga: Perempuan Pekerja dalam Islam: Menggali Potensi dan Memecahkan Stigma

Menyambung poin partisipasi perempuan, Salmah Orbayinah selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah berbicara soal kepemimpinan inklusif. “Kalau kita bicara kepemimpinan, ini adalah tentang kemampuan untuk memimpin dan menginspirasi. Namun dalam kepemimpinan inklusif adalah menyadari bahwa setiap orang memiliki hak yang sama untuk akses yang sama,” ucap Salmah.

Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah itu menjelaskan bagaimana realitas yang diharapi para marjinal, utamanya perempuan penyandang disabilitas, “Para disabilitas ini menghadapi banyak persimpangan. Baik itu tantangan sebagai perempuan maupun tantangan sebagai disabilitas. Kepemimpinan inklusif berarti menyediakan ruangan untuk perempuan dan disabilitas berdialog dalam ruang yang sama.”

Ia juga menegaskan bahwa ‘Aisyiyah hadir untuk memberikan kesempatan, kebijakan, yang sama untuk perempuan dalam kepemimpinan. Keberadaan inklusi seharusnya tidak hanya dirasakan oleh satu dua daerah sasaran, tetapi sepuluh, lima puluh, atau seratus daerah sasaran yang terdampak. ‘Aisyiyah mendorong perempuan untuk mengambil peran kepemimpinan lebih luas lagi, baik itu sektor publik maupun swasta. “Program program inklusi ini juga mendorong agar bapak ibu semua semakin mengerti apa itu islam berkemajuan dan perempuan berkemajuan,” tegas Salmah.

Amich Alhumami, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, MAsyarakat, dan Kebudayaan, juga turut menyuarakan persamaan hak bagi semua pihak ini. “Kalau hari ini kita bicara kesetaraan hak, kontribusi partisipatoris dan sebagainya, Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah sudah lebih dulu mempelopori. Selama ini, apa yang kuat dari gerakan Muhammadiyah dan Aisyiyah adalah pemberdayaan komunitas. Dampaknya pun tidak main-main,” tukas Amich.(-lsz)

 

Related posts
PerempuanPolitik dan Hukum

Menembus Batas: Memahami Kepemimpinan Perempuan dalam Perspektif Islam

Oleh: Najihus Salam Kepemimpinan perempuan terus menjadi perdebatan di kalangan masyarakat. Terlebih beberapa calon pemimpin di Indonesia masih ada yang berfikir perempuan…
Perempuan

Politik Representasi Perempuan Menuju Pemilu 2024

Oleh: Nurlia Dian Paramita* Pemberian ruang representasi bagi perempuan adalah lokus bagi penciptaan relasi kesetaraan yang berimbang. Berdasarkan Laporan Kesenjangan Jender Global…
Wawasan

Laki-laki dan Perempuan Ibarat Sepatu High Heels

Oleh: M. Rofiqul Annam* Secara umum, kesetaraan gender merupakan konsep yang dikembangkan dengan mengacu pada dua instrumen internasional, yaitu Deklarasi Universal Hak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *