Sukoharjo, Suara ‘Aisyiyah – Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Kabupaten Sukoharjo secara resmi dikukuhkan dalam sebuah acara yang berlangsung di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo pada Ahad (2/2/25). Kegiatan ini dihadiri sekitar 70 peserta yang mewakili 12 Pimpinan Cabang Muhammadiyah serta pengurus JATAM.
Pengukuhan ini sekaligus menjadi langkah awal bagi JATAM dalam mengoptimalkan pemberdayaan petani Muhammadiyah di bawah naungan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo.
Acara diawali dengan doa yang dipimpin oleh Wakil Ketua PDM Sukoharjo, Wiwaha Aji Santosa. Dalam kesempatan tersebut, Ketua MPM PDM Sukoharjo, Kuswaji mengungkapkan harapannya agar JATAM dapat menjadi penggerak utama dalam memaksimalkan potensi pertanian Muhammadiyah.
“JATAM bukan sekadar organisasi, tetapi wadah bagi petani Muhammadiyah untuk berkembang bersama. Kita ingin pertanian ini dikelola secara optimal,” ujarnya.
Baca Juga: Perempuan dan Energi Terbarukan (ETB)
Sementara itu, Ketua PDM Sukoharjo, Djumari menegaskan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid (pembaharuan) tidak hanya berfokus pada bidang keagamaan dan pendidikan, tetapi juga turut serta dalam pengembangan sektor pertanian sebagai bagian dari dakwah yang harus dikelola dengan serius.
Dalam acara tersebut, Ketua MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Fatchur Rochman memberikan pembekalan dan menekankan pentingnya penerapan ilmu dalam gerakan Muhammadiyah.
“Saya bukan lulusan pesantren, tetapi pertanian. Saya memilih berkhidmat di Muhammadiyah untuk mengabdikan ilmu yang saya pelajari, dan MPM adalah wadah yang paling sesuai untuk itu,” tuturnya.
Dengan adanya pengukuhan ini, JATAM Sukoharjo diharapkan dapat menjadi sarana pemberdayaan petani Muhammadiyah, mengembangkan pertanian berbasis teknologi dengan nilai-nilai Islam, serta berkontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi umat. (Dimas Sanjaya/PDM Sukoharjo)-sa