Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Menuju pesta demokrasi 2024, Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA) Pimpinan Pusat ‘Aiyiyah menggelar Pelatihan Madrasah Politik Perempuan (MPP). Kegiatan yang diadakan secara daring pada Sabtu (14/10) ini mengangkat tema “Peningkatan Kapasitas Caleg Perempuan”.
Ketua LPPA PP ‘Aisyiyah, Siti Syamsiyatun dalam sambutan pembukaanya menyampaikan bahwa Muhammadiyah saat ini memberikan kelonggaran kepada warga Persyarikatan untuk dapat berkompetisi dalam proses pemilihan legislatif yang akan datang. Hal ini dilakukan dengan harapan semakin banyaknya warga Persyarikatan yang ikut terjun dalam pengambilan keputusan di parlemen, sehingga dapat memberikan manfaat lebih besar kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Terlebih, menurut Syamsiyatun, Muhammadiyah memandang Indonesia sebagai darul ahdi was syahadah yang ditegaskan pada Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar. “Dalam hal politik formal, Muhammadiyah sudah menegaskan bahwa Muhammadiyah bersikap independen, namun bukan berarti pasif dan tidak terlibat secara praktis. Muhammadiyah memiliki pandangan-pandangan positif yang harus dikomunikasikan melalui parlemen maupun di partai-partai politik dan juga melalui eksekutif,” jelasnya.
Baca Juga: Peran Politik Perempuan: Belajar dari Seruan Aisyiyah Tahun 1955
Selaras dengan itu, Madrasah Politik Perempuan ini juga merupakan tindak lanjut dari amanat Muktamar ke-48 ‘Aisyiyah di Surakarta dengan tujuan membekali diri, terutama bagi caleg perempuan, dalam menghadapi pesta demokrasi 2024.
Syamsiyatun menjelaskan, tema yang diangkat pada kali ini adalah salah satu bagian dari modul Madrasah Politik Perempuan (MPP) yang akan diadakan berseri dalam rangka mendukung kehidupan berbangsa.
“Kita semua terutama warga ‘Aisyiyah harus memandang bahwa apa yang kita lakukan melalui jihad-jihad di parlemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ibadah kita kepada Allah, bahwa di setiap langkah kita harus diniatkan lillahi ta’ala. Jangan sampai niat ini terkubur, terbawa arus dengan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai agama,” tambahnya.
Madrasah Politik Perempuan sesi Peningkatan Kapasitas Caleg Perempuan ini menghadirkan narasumber Titi Anggraini, Anggota Dewan Pembina Perludem dan Khoirunnisa Agustiyati, Direktur Eksekutif Perludem. (firda)-sb