
Peresmian Pusat Studi IMM DIY (foto: Azhar Basyir/DPD IMM DIY)
Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Dalam rangka memperingati Milad Ke-58 IMM, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan kegiatan Refleksi Milad Ke-58 dan Peresmian Pusat Studi IMM. Kegiatan ini diselenggarakan di Pendopo Jamhari pada Senin (14/3).
Pendopo Jamhari merupakan markas besar IMM DIY yang baru diresmikan sehari sebelumnya (13/3). Ketua DPD IMM DIY Muhammad Akmal Ahsan berharap bahwa keberadaan markas besar ini dapat meretas segala sekat yang selama ini masih ada di tubuh IMM DIY.
“Tidak ada lagi kelompok-kelompokan antara Pimpinan Cabang. Kita harus mampu saling menggenggam. Sehingga di hari-hari mendatang dapat menghasilkan gagasan dan aksi yang bermakna bagi IMM,” ujar Akmal.
Empat Pusat Studi yang diresmikan kali ini adalah Pusat Studi Agama, Pusat Studi Sosial, Pusat Studi Anti Korupsi, dan Pusat Studi Perempuan. Akmal menjelaskan bahwa kehadiran empat Pusat Studi IMM ini berangkat dari tiga sebab utama, yakni (a) dorongan ideologis IMM sebagaimana termaktub dalam tujuan IMM; (b) menjadi ruang konsolidasi organisasi lintas cabang, dan; (c) dorongan dari 6 (enam) penegasan IMM, di mana kader IMM dituntut untuk berlaku amal ilmiah dan ilmu amaliah.
Ia berharap, Pusat Studi ini dapat menjadi jalan terang bagi IMM, khususnya di lingkup DIY. Ia juga berharap, milad ke-58 ini dapat menjadi refleksi kolektif sekaligus merancang gagasan dan gerakan yang positif dan produktif.
Baca Juga: Merekat Persatuan dengan Islam Wasathiyah
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua PWM Untung Cahyono menyampaikan bahwa IMM di usianya yang ke-58 jangan sampai mengalami penurunan kualitas. Kader IMM, katanya, harus mempunyai kompetensi keilmuan dan peran sosial yang nyata.
Untung berharap, kader IMM punya komitmen aktif di Muhammadiyah. Tidak hanya menjadi kader IMM, namun juga berlanjut hingga ke jenjang berikutnya, seperti Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, dan berlanjut hingga pimpinan Muhammadiyah.
Untung menyambut baik peresmian Pendopo Jamhari dan Pusat Studi IMM DIY. Ia berpesan agar kader IMM memaksimalkan pendopo dan Pusat Studi ini untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Ia juga berpesan agar kader IMM memposisikan diri sebagai muslim benar-benar taat beribadah dan mengamalkan ajaran Islam, dan menjadi tauladan di Muhammadiyah. “Jangan kehilangan arah,” tegasnya.
Refleksi Milad Ke-58 IMM dan Peresmian Pusat Studi IMM DIY ini dihadiri oleh kader IMM se-DIY. Hadir bertindak menjadi narasumber adalah Muhammad Azhar selaku Pembina Pusat Studi Agama dan Bachtiar Dwi Kurniawan selaku Pembina Pusat Studi Sosial. (sb)