Bandung, Suara ‘Aisyiyah – Ahad (7/11), Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bandung mengadakan Kajian Singkat melalui kanal YouTube @Majelis Tabligh PCM Bandung. Kajian ini mengangkat tema “Tiket Menuju Syurga” dan menghadirkan Syaifudin selaku Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bandung.
Dalam kesempatan tersebut, Syaifudin bercerita tentang sebuah kisah dari seorang sahabat Nabi Muhammad saw. yang bernama Rabi’ah bin Ka’ab. Dikisahkan dalam kitab Shahih Muslim, Rabi’ah meminta kepada Rasulullah untuk menemani beliau di surga. Rasulullah tidak langsung mengabulkan permintaan Rasul, melainkan meminta Rabi’ah untuk membantu beliau.
Nabi saw. berkata pada Rabi’ah, “fa a’innī ‘alā nafsika bi katsrati as-sujūd” (bantulah aku dengan dirimu sendiri, yakni dengan memperbanyak sujud).
Rasullullah menyampaikan bahwa dengan memperbanyak sujud –dalam arti memperbanyak salat sunnah yang disyariatkan di dalam Islam–, maka dapat mempercepat jalan menuju surga-Nya Allah swt.
Baca Juga: Keutamaan Salat di Masjid Nabawi
Ketika Allah memberikan kenikmatan lebih kepada manusian, papar Syaifudin, maka tanggung jawab manusia di hadapan Allah dan di depan masyarakat akan semakin berat. Jika ini tidak disadari, lanjutnya, dan manusia hanya mengejar harta, akan ada kemungkinan harta yang ditumpuk dan kekayaan yang disimpan justru akan memperlambat perjalanannya menuju surga.
Menurut Syaifuddin, Islam tidak memerintahkan manusia untuk menjadi orang yang miskin, lemah, dan hanya mementingkan beribadah. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menjadi orang yang kaya dan kuat. Dengan catatan, hatinya tidak terpaut dengan apa yang ia miliki, tapi selalu menautkannya dengan kehidupan akhirat.
Lebih lanjut, Syaifudin menyampaikan, ada tiga hal yang dapat dijadikan bahan muhasabah, yakni: (a) memperbanyak sujud kepada Allah; (b) menginfakkan harta yang dimiliki kepada orang yang membutuhkan, dan; (c) membersihkan hati (tazkiyatun nafs).
Dengan tiga hal tersebut, artinya seseorang sudah memegang tiket untuk masuk ke surga-Nya Allah. Syaifudin mengatakan, “semua tidak mungkin untuk dapat kita lakukan tanpa bantuan Allah swt. Oleh karena itu, selain berikhtiar secara batiniah, secara jasmaniah, perlu untuk senantiasa memohon kepada Allah agar Allah memberikan keringan kepada kita untuk melakukan berbagai hal yang sesuai apa yang dikehendaki oleh Allah swt”. (silvi)