Oleh: dr. Sugiyanto, M.Kes
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi buram. Hal ini dikarenakan cahaya sulit menembus lensa dan mencapai retina bayangan yang ditangkap retina menjadi kabur. Gejala umum katarak adalah lensa mata memburam mirip kaca susu dan penderita seperti terganggu kabut ketika melihat obyek. Penderita juga lebih peka terhadap cahaya, membutuhkan cahaya terang untuk bisa membaca, dan penglihatan pada satu mata kadang jadi dua (ganda).
Di Indonesia, menurut Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi katarak semua umur 1,8%. Terkait usia, persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PER-DAMI) pada 2013 mencatat, prevalensi kebutaan akibat katarak kian tinggi pada kelompok usia lebih tua. Pada kelompok usia 45-59 tahun, prevalensi kebutaan akibat katarak 20 kasus per 1.000 orang. Adapun pada kelompok usia lebih dari 60 tahun 50 kasus per 1.000 orang.
Mereka-mereka yang terkondisi untuk mengalami katarak antara lain orang yang sudah berusia lebih dari 40 tahun dan tidak mendapatkan nutrisi yang penting untuk mata di usia sebelumnya. Penderita diabetes yang cenderung memiliki angka kadar gula darah tinggi, memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol berlebihan, sering bekerja di bawah sinar matahari dan tidak menggunakan kacamata hitam, memiliki riwayat penyakit katarak dalam keluarga, memiliki penyakit tekanan darah tinggi, memiliki berat badan berlebihan, pernah mengalami cedera mata, pernah operasi mata untuk mengatasi kelainan mata, dan memiliki kebiasaan merokok dan terkena paparan asap rokok.
Setiap orang yang terkena katarak mungkin tidak akan berpikir jika kelak menjadi buta karena katarak. Meskipun katarak bisa disembuhkan dengan operasi, namun pencegahan sejak awal menjadi langkah yang sangat penting. Berikut ini adalah cara mencegah katarak yang bisa dilakukan sejak awal; pertama, hindari paparan asap rokok, karena asap mengandung nikotin yang sangat berbahaya, termasuk zat kimia yang akan merusak kebersihan mata; kedua, konsumsi makanan sehat. Pada penderita diabetes, risiko katarak akan lebih besar dibandingkan orang sehat. Untuk itu, biasakanlah mengkonsumsi makanan yang sehat yang penuh dengan vitamin A, beta karoten, antioksidan, vitamin C dan vitamin E. Batasi jumlah konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan gula.
Ketiga, lindungi mata dari sinar ultraviolet. bahaya ultra violet untuk mata bisa mempercepat pembentukan katarak. Keempat, pemeriksaan mata secara teratur, diagnosa dan deteksi awal kelainan mata. Kelima, jangan minum alkohol. Bahaya alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan masuk ke dalam aliran darah, kemudian bisa menyebabkan beberapa risiko penyakit seperti diabetes dan gangguan fungsi organ. Akibatnya katarak bisa muncul jika fungsi organ dan syaraf pada mata terus mengalami tekanan.
Keenam, konsumsi makanan tinggi vitamin C, antioksidan adalah bahan yang bisa mencegah proses stress oksidatif. Proses ini terjadi karena adanya zat radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa jenis makanan yang mengandung antioksidan terdiri dari vitamin C. Ini adalah jenis vitamin yang bisa menghalangi proses terbentuknya katarak. Sangat disarankan untuk mengkonsumsi setidaknya 250 mg vitamin C untuk setiap hari demi mencega katarak. Beberapa sumber makanan yang disarankan untuk dikonsumsi adalah seperti jambu merah, jeruk, brokoli, sayuran berdaun hijau, kiwi, papaya, dan paprika.
Ketujuh, konsumsi makanan sumber beta karoten. Beta karoten adalah vitamin yang bisa larut dalam lemak karena itu sangat disarankan untuk dikonsumsi bersamaan. Kedelapan, konsumsi makanan tinggi zeaxanthin dan lutein akan membantu mata agar terlindungi dari bahaya sinar matahari. Beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi adalah seperti bayam, lobak, sawi, kale, kacang hijau, selada, labu, asparagus, okra, dan paprika hijau.
Kesembilan, konsumsi makanan tinggi vitamin E. Beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin E adalah seperti kacang almond, bayam, sawi, biji bunga matahari, minyak zaitun, mangga, cabai merah, alpukat dan berbagai jenis makanan lain. Kesepuluh, minum teh secara rutin. Uji coba yang diterapkan pada tikus membuktikan bahwa minum teh setiap hari ternyata menjaga kesehatan dan lensa mata agar selalu tetap jernih.
Kesebelas, turunkan berat badan jika obesitas. Keduabelas, batasi konsumsi garam. Garam bisa meningkatkan risiko katarak karena mendukung perkembangan penyakit lain seperti gejala diabetes dan gangguan fungsi ginjal. Ketigabelas, konsumsi makanan tinggi vitamin B2 dan B3. Orang yang kekurangan vitamin ini akan mengalami risiko katarak yang lebih besar. Keempatbelas, makan bilberry. Buah bilberry juga sangat baik untuk memelihara kesehatan mata. Buah ini akan bekerja dengan baik untuk membuat aliran darah ke daerah pembuluh darah dari bagian mata menjadi semakin kuat.
Kelimabelas, konsumsi makanan mengandung quercetin. Quercetin adalah sebuah zat yang ditemukan pada beberapa jenis sumber makanan seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, dan jahe. Keenambelas, biasakan cukup tidur. Waktu yang paling tepat untuk istirahat adalah tidur pada malam hari. Mata telah melakukan berbagai aktifitasnya ketika kita sedang bekerja. Karena itu istirahat malam akan membantu mata agar bisa istirahat tanpa harus menjalankan fungsinya. Selain itu ketika tidur maka banyak aliran mineral dan vitamin yang akan diserap oleh mata.
Ketujuhbelas, konsumsi makanan mengandung sulfur. Berbagai jenis makanan yang mengandung sulfur, seperti bawang merah, bawang putih, telur, alpukat, dan asparagus adalah makanan super untuk kesehatan mata. Sulfur akan mencegah katarak karena bisa menjadi asupan glutathione dalam tubuh.
Sejauh ini, operasi mata merupakan satu-satunya jalan untuk sembuh dari katarak. Selama ini, operasi katarak terbukti hanya memiliki risiko komplikasi 1% meski dengan pembedahan. Namun, jika takut dibedah, penderita kini punya pilihan untuk menghindarinya dengan teknologi laser.