Surakarta, Suara ‘Aisyiyah – Sabtu (3/8) Komunitas Kumpulan Emak Blogger (KEB) Solo menyelenggarakan Kelas Akademi Digital Lansia (ADL) di TK ‘Aisyiyah Kartopuran.
Acara yang dihadiri 95 peserta lanjut usia (lansia) ini merupakan hasil kerja sama antara KEB Solo, selaku Mitra Tular Nalar – Mafindo dengan Organisasi Perempuan ‘Aisyiyah Ranting Jayengan dalam rangka mendukung para lansia untuk lebih melek digital.
Dalam sambutannya di awal kegiatan, Siti Maesaroh, Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Jayengan mengatakan bahwa sebagai organisasi perempuan yang sudah lama berdiri, ‘Aisyiyah telah banyak mengambil peran dalam berbagai gerakan sosial kemasyarakatan.
Di era digital ini, Maesaroh menyebut perempuan ‘Aisyiyah harus terus maju dan memiliki pengetahuan yang lebih luas, terutama untuk menghadapi perkembangan dunia digital.
“Oleh karena itu, kami menyambut baik ajakan kerja sama dari Komunitas KEB untuk mengadakan Akademi Digital Lansia kali ini. Semoga acara ini memberi banyak manfaat bagi kita semua,” sebut dia.
Kegiatan ADL ini dibagi dalam tiga segmen menarik, yang dirancang untuk memastikan setiap peserta mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai dunia digital.
Para peserta lansia, yang terbagi dalam 10 kelompok kecil, berdiskusi intensif bersama fasilitator mengenai konsep “Bugar Digital”. Diskusi ini melibatkan berbagai kegiatan interaktif yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan kemampuan digital para lansia.
Kampanye “Bersama Bugar Digital” (Berbudi) mengajak para lansia untuk lebih melek digital dalam tiga aspek utama:
Baca Juga: Nyeri pada Kelompok Lansia: Masalah yang Sering Diabaikan
-
Lansia Berbudi Cegah Penipuan: Segmen ini mengedukasi peserta tentang berbagai jenis penipuan digital yang sering menargetkan lansia, misalnya penipuan yang mengatas namakan institusi tertentu, penipuan cinta hingga upaya pencurian data finansial. Fasilitator memberikan tip praktis untuk mengenali tanda-tanda penipuan dan langkah-langkah pencegahannya melalui metode Wakuncar (waspadai, kunjungi dan cari)
-
Lansia Berbudi Saat Pemilu: Dalam segmen ini, peserta diajarkan cara menggunakan teknologi untuk mendapatkan informasi yang akurat dari sumber terpercaya selama pemilu. Diskusi mencakup cara mengakses situs resmi, mengenali berita palsu, dan pentingnya berpartisipasi dalam proses demokrasi digital.
-
Menjadi Bugar Mengindera Hoaks: Segmen terakhir berfokus pada keterampilan mengidentifikasi dan menyikapi hoaks yang beredar di dunia maya. Dalam segmen ini peserta dibimbing melalui berbagai contoh kasus dan tip mengindera hoaks yang umumnya melakukan pengacauan informasi yang disebut 3 Kacau, yaitu Kacau Isi, Kacau Diri dan Kacau Emosi.
Para peserta mengikuti diskusi dengan sangat antusias. Tidak hanya menanggapi materi, mereka juga semangat berbagi pengalaman menghadapi penipu digital dan hoaks di media sosial.
Ranny Afandi, Ketua KEB Solo dan penanggung jawab kegiatan ADL, mengaku senang dengan antusiasme para lansia yang tetap semangat belajar dan mengikuti perkembangan dunia digital.
“Seiring dengan makin meningkatnya usia harapan hidup, kita harus tahu bahwa meski tidak berada di usia produktif, para lansia masih memiliki peran penting dalam rumah tangga. Bahkan data BPS tentang statistik penduduk lanjut usia 2023 menyebutkan bahwa sepertiga rumah tangga di Indonesia memiliki lansia, dan lebih dari setengahnya jadi kepala rumah tangga. Jadi, lansia masih cukup cakap dalam mengambil keputusan. Namun di era serba digital seperti saat ini, mereka memang perlu dibekali lebih banyak ilmu supaya lebih bugar dan bijak di dunia digital,” ujar Ranny.
Acara ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi para lansia, terutama dalam mengenali dan menyikapi hoaks serta penipuan digital.