Pendidikan

Kelebihan dan Kekurangan Anak Tinggal di Boarding School

Boarding school (sekolah berasrama) adalah sekolah yang menggunakan sistem pendidikan formal yang mengatur kegiatan siswanya selama 24 jam, dari bangun tidur sampai tidur kembali. Boarding school yang dimiliki oleh lembaga pendidikan Islam juga sering kali disebut pesantren.  Kalangan Muhammadiyah sudah lama mengenal dan menerapkan sistem boarding school dengan adanya Madrasah Muallimin/Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, yang bertujuan untuk mencetak mubaligh/at, guru, dan pemimpin Muhammadiyah/’Aisyiyah.

Selain itu, Muhammadiyah juga mempunyai banyak boarding school di berbagai kota di Indonesia. Misalnya, di Yogyakarta ada Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prambanan, Yogyakarta (tingkat SMP dan SMA), Muhammadiyah Boarding School (MBS) Bantul, Yogyakarta (tingkat SMA), dan SMP Muhammadiyah Boarding School al -Mujahidin Gunung Kidul, Yogyakarta. Secara umum, sekolah berasrama juga banyak dimiliki oleh berbagai yayasan pendidikan.

Boarding school, terutama yang  dimiliki oleh Lembaga Pendidikan Islam semisal Muhammadiyah, sangat diminati oleh para orang tua. Di samping berharap agar pendidikan agama anak terjamin serta pendidikan umum juga berhasil dengan baik,  anak diharapkan dapat terhindar dari penga-ruh negatif yang terbawa dalam  pergaulan remaja.

Pada era digital ini,  ancaman terhadap terjadinya penyimpangan perkembangan anak dan remaja, baik melalui pergaulan langsung maupun via media sosial,   semakin menggelisahkan orang tua. Bentuk-bentuk kenakalan remaja yang semakin bervariasi,  seperti pergaulan seks bebas, kecanduan miras dan narkoba, serta kecanduan game online, mengancam kehidupan anak dan remaja.

Dalam konteks boarding school, sekolah kader seperti Muallimin dan Mu’allimaat Muhammadiyah, sangat diminati oleh para aktivis organisasi, termasuk aktivis Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Di samping berharap mendapatkan manfaat secara umum dari boarding school sebagaimana tersebut di atas, para aktivis itu juga berharap agar anak-anaknya memiliki jiwa kader pejuang yang akan menjadi modal perkembangan selanjutnya sebagai aktivis dalam masyarakat.

Meskipun demikian, dengan memasukkan anak yang sudah menginjak usia remaja ke boarding school, bukan berarti tanggung jawab orang tua terhadap perkembangan anaknya sudah tergantikan.  Anak  yang tinggal di asrama berarti tinggal bersama banyak anak seusia yang memiliki beragam latar belakang dan karakter. Hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap perkembangan jiwanya.

Bagi anak yang telah memasuki usia remaja, tinggal di asrama dapat memberikan banyak manfaat positif bagi perkembangan jiwanya. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa tinggal di asrama juga memiliki kemungkinan dampak negatif yang dapat mengganggu perkembangan remaja tersebut. Oleh karena itu, orang tua perlu tetap memperhatikan perkembangan jiwa anaknya yang  tinggal di asrama. Berikut ini akan disampaikan berbagai manfaat dan dampak negatif anak tinggal di asrama serta bagaimana orang tua perlu bersikap agar anak dapat terhindar dari dampak negatif itu.

Manfaat Sekolah di Islamic Boarding School

Bersekolah di Islamic Boarding School,  yang sebagian besar diperuntukkan bagi anak usia remaja,dapat memberi banyak manfaat,  khususnya bagi perkembangan kepribadian anak tersebut.  Melalui Islamic Boarding School, komponen-komponen  kepribadian anak yang meliputi daya spiritual, intelektual, motivasional, emosional, sosial, moral, dan estetika,  yang sudah berkembang semenjak usia kanak-kanak, akan lanjut berkembang secara integratif dengan kondisi dan ling-
kungan yang dimilikinya.

Proses pembelajaran di sekolah dan di asrama yang dilaksanakan secara integratif, kebiasaan-kebiasaan dan perilaku dalam berhubungan dengan guru dan pamong, pergaulan dengan teman sekolah dan teman asrama, serta  suasana kehidupan di asrama dengan
regulasi-regulasi yang ada, akan  membentuk pribadi yang prima, yaitu pribadi yang religius, tangguh, optimis, percaya diri, kreatif, sportif, dan peduli.

Hal itu sesuai dengan pendapat Blos (dalam Elizabeth B. Hurlock, Adolescent Development,  1950, hlm. 459) bahwa kepribadian adalah sekumpulan sikap, kebiasaan, dan perilaku yang telah terinternalisasikan secara integratif yang kemudian menjadi karakter dalam bersikap dan beradaptasi terhadap lingkungan.

Bersambung ke Kelebihan dan Kekurangan Anak Tinggal di Boarding School (2)

Sumber ilustrasi : https://www.mbsmuhiba.com/

Related posts
Pendidikan

Pendidikan Pesantren sebagai Pilihan

Menjelang tahun ajaran baru adalah masa sibuk bagi orang tua yang akan memasukkan anaknya ke sekolah baru, baik untuk tingkat sekolah dasar,…
Berita

Madrasah Muallimat Jadi Tuan Rumah Pembukaan Gerakan Jaga Kiai dan Santri Muhammadiyah

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta terpilih sebagai tuan rumah acara pembukaan “Gerakan Jaga Kiai dan Santri Pondok Pesantren Muhammadiyah”….
Wawasan

Muhammadiyah dan Pesantren

Oleh: Mu’arif Sekitar tahun 1970-an, kajian-kajian penelitian tentang Islam di Indonesia mengerucut pada dua model keislaman: tradisionalis dan modernis. Kelompok tradisionalis direpresentasikan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *