Oleh: Diyah Puspitarini
Masih teringat pada suatu sore itu
Bersama ibu
menelusuri lorong kampungku
Hujan rintik-rintik menambah syahdu
Aku terpaku
Guratan semangat menggebu
Mengejar waktu
dari perempuan yang tidak lagi muda, menurutku
Sampailah pada sebuah rumah
Banyak wajah ibu-ibu yang senyum merekah
Membicarakan masalah ummah
Oo…sekarang aku tahu, mereka sedang berdakwah
Mencari solusi atas masalah
Bergerak bersama dalam jamaah
Gerakan itu bernama Muhammadiyah
dan ibu-ibu itu adalah bagiannya,
yang bernama ‘Aisyiyah
Betapa sore itu masih melekat hebat
tanpa sekat
Dari pikiran seorang perempuan muda
yang ingin turut serta
membangun dan berkontribusi untuk bangsa
Kini, organisasi ibuku telah berusia seabad lebih
Yang berjalannya tidak tertatih
Melesat bagai anak panah
Mencerdaskan anak manusia dengan amanah
Mengentaskan persoalan perempuan dengan terarah
Semangatnya sejalan dan sepemikiran dengan Siti Walidah
Majulah
Melesatlah
Jayalah
‘Aisyiyah
Dari kami putrimu, Nasyiatul ‘Aisyiyah


