Kepribadian Muhammadiyah merupakan rumusan yang menggambarkan hakekat Muhammadiyah dan apa yang menjadi dasar serta pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah, juga sifat-sifat yang dimilikinya. Fungsi Kepribadian Muhammadiyah adalah sebagai landasan, pedoman dan pegangan bagi gerak Muhammadiyah menuju cita-cita terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Matan Kepribadian Muhammadiyah meliputi:
- Apakah Muhammadiyah itu?
- Dasar dan Amal Usaha Muhammadiyah
- Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah
- Sifat Muhammadiyah
Sejarah Rumusan Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian Muhammadiyah awalnya berasal dari pemaparan KH. Faqih Usman dalam sebuah latihan yang diadakan oleh PP Muhammadiyah di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Saat itu, KH. Faqih Usman menjelaskan mengenai “Apa itu Muhammadiyah?” Setelah itu, konsep ini didiskusikan oleh PP Muhammadiyah bersama pimpinan wilayah dari Jawa Timur (H.M. Saleh Ibrahim), Jawa Tengah (R. Darsono), dan Jawa Barat (H. Adang Affandi).
Rumusan tersebut kemudian disempurnakan oleh sebuah tim yang terdiri dari K.R. Moh. Wardan, Prof. K.H. Farid Ma’ruf, M. Jarnawi Hadikusuma, M. Djindar Tamimy, serta melibatkan Prof. H. Kasman Singodimejo SH, di samping KH. Faqih Usman sebagai inisiator utama. Setelah rumusan tersebut dirasa cukup matang, ia dibahas dalam Sidang Tanwir menjelang Muktamar ke-35 di Jakarta, yang juga merupakan peringatan setengah abad Muhammadiyah. Pada Muktamar ke-35 tahun 1962, konsep “Kepribadian Muhammadiyah” ini akhirnya disahkan setelah melalui berbagai penyempurnaan. Hasil ini menjadi penegasan resmi pada akhir periode kepemimpinan H.M. Yunus Anis.
1 Comment