Berita

Ketua Divisi PAUD Majelis Dikdasmen PDA Bantul Sampaikan Pentingnya Resiliensi bagi Pendidik PAUD Aisyiyah

Bantul, Suara ‘Aisyiyah – Manusia seringkali dihadapkan pada situasi-situasi sulit, seperti pada saat pandemi Covid-19. Seperti yang diketahui bersama, pandemi mengakibatkan berbagai perubahan tatanan masyarakat, termasuk dalam dunia pendidikan. Saat ini, kepala sekolah, guru, bahkan orang tua mengalami situasi-situasi sulit.

Ahad (3/10), dalam kegiatan “Sapa Kepala Sekolah ABA Se-Kabupaten Bantul, Suyatminah selaku Ketua Divisi PAUD Majelis Dikdasmen PDA Bantul menyampaikan bahwa situasi saat pandemi Covid-19 dapat mengakibatkan seseorang kesulitan menjalankan peran sebagai orang tua di rumah, kerugian usaha, bahkan kehilangan pekerjaan. Berbagai situasi sulit tersebut mengakibatkan munculnya rasa tidak nyaman, tersulut emosi marah, kelelahan fisik, dan kebingungan.

Lebih lanjut, Suyatminah menjelaskan, dampak terbesar yang dialami saat orang tua mengalami situasi sulit biasanya terjadi dalam keluarga inti. Perubahan pada orang tua akibat situasi sulit menyebabkan perubahan dalam cara berhubungan dengan anak, juga perubahan dalam cara berhubungan dengan keluarga inti lainnya. Dibutuhkan peran pendidik untuk memberikan stimulasi kepada orang tua agar tetap bertahan dalam kondisi yang sulit.

Lembaga PAUD ‘Aisyiyah, khususnya di Daerah Bantul, juga mengalami situasi sulit. Banyak lembaga PAUD ‘Aisyiyah yang muridnya berkurang. Meski begitu, harus tetap bertahan sehingga jika kondisi sudah normal, PAUD ‘Aisyiyah tetap dapat berkibar sebaik mungkin.

Baca Juga: TK ABA: Lembaga Pendidikan Anak Tertua dan Pertama di Indonesia

Tak hanya itu, pendidik PAUD ‘Aisyiyah khususnya, saat ini juga mengalami situasi-situasi sulit ketika harus tetap mengajar secara kreatif meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Transformasi besar terjadi dalam dunia pendidikan. Oleh karenanya, kata Suyatminah, pendidik dituntut harus belajar menguasai teknologi agar tetap bisa mengajar dengan baik meski sebelumnya mungkin enggan menggunakan teknologi. Dalam kondisi seperti inilah, resiliensi sangat dibutuhkan.

Resiliensi, kata Suyatminah, diibaratkan sebagai tanaman berbunga yang tetap bertahan hidup di lingkungan yang gersang. Merujuk dari Suwarjo (2008), Suyatminah mengatakan bahwa daya lentur atau resiliensi adalah kapasitas individu untuk menghadapi dan mengatasi serta merespons secara positif kondisi-kondisi tidak menyenangkan yang tidak dapat dielakkan, dan memanfaatkan kondisi-kondisi tidak menyenangkan itu untuk memperkuat diri sehingga mampu mengubah kondisi-kondisi tersebut menjadi sesuatu hal yang wajar untuk diatasi.

Namun demikian, jelas Suyatminah, seringkali ditemukan resiliensi manusia dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup kurang optimal. Manusia lebih memilih menyerah pada keadaan atau bahkan mengalami berbagai gangguan baik dalam kemampuan sosial, mental, ataupun fisik. Mereka tidak mampu menjaga keseimbangan dalam menghadapi tekanan yang kuat.

“Meningkatkan resiliensi sangat penting karena dapat memberikan pengalaman bagi manusia dalam menghadapi tantangan dan kesulitan hidup,” imbuhnya.

Manusia dapat mengembangkan keterampilan hidup seperti bagaimana berkomunikasi, kemampuan yang realistik dalam membuat rencana hidup, dan bagaimana mampu mengambil langkah yang tepat. (Mai La)

Related posts
Berita

Wujudkan Generasi Emas, Aisyiyah dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Gelar Makan Bergizi Gratis dengan Gemar Makan Ikan di TK ABA

Jakarta, Suara ‘Aisyiyah – Jumat (10/1/25), Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah bersama dengan Direktorat Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian…
Lensa OrganisasiSejarah

Di Mana Aisyiyah Ketika Masa Revolusi Indonesia?

Oleh: Ghifari Yuristiadhi Masyhari Makhasi* Tahun ini, Indonesia telah memasuki usia yang ke-79. Hal ini menjadi momentum untuk merefleksikan perjuangan para pendahulu…
Berita

Ribuan Murid TK di Kota Depok Laksanakan Peragaan Manasik Haji

Depok, Suara ‘Aisyiyah – Pada Sabtu (7/9) ribuan murid TK di Kota Depok melaksanakan peragaan manasik haji di Lapangan HW Kecamatan Beji…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *