Bantul, Suara ‘Aisyiyah – Ketua Majelis Dikdasmen & PNF PP Muhammadiyah Didik Suhardi memberikan pencerahan pendidikan dan revolusi mental di kalangan Majelis Dikdasmen & PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul, Kepala Sekolah dan Madrasah SMP MTs Muhammadiyah se-Daerah Bantul, dan Guru Karyawan MTs Muhammadiyah Bantul. MTs Muhammadiyah Bantul yang dikepalai Ma’ruf Yuniarno banyak melakukan inovasi kreativitas Madrasahnya sehingga menjadi Madrasah Berkemajuan.
Salah satu yang kini tengah dikembangkan adalah Madrasah Inklusif. Dalam hal ini, MTsM Bantuln menerima siswa dari berbagai kondisi dan latar belakang, di antaranya siswa berkebutuhan khusus. Sebagaimana spirit Persyarikatan Muhammadiyah menghadirkan sekolah Muhammadiyah untuk semua kalangan dan latar belakang masyarakat dan siswa.
Baca Juga: Falsafah Pendidikan Muhammadiyah
Didik Suhardi selaku Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah menyampaikan beberapa pencerahan. Pertama, perubahan pendidikan saat ini mengenai digitalisasi harus direspons antisipatif oleh sekolah Muhammadiyah, khususnya di Daerah Bantul. Majelis Dikdasmen dan PNF PP karenanya sedang mengembangkan Edumu tidak hanya learning management system semata, akan tetapi platform pendidikan digital.
Kedua, arah kebijakan Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah sedang mengupayakan penjaminan mutu pendidikan berkolaborasi bersinergi dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Beberapa waktu lalu Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah audiensi dengan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah berkomitmen bersinergi program dan SDM diantaranya bisa melalui KKN Tematik, Program Pengabdian Dosen hingga SDM Guru Sekolah Muhammadiyah.
Ketiga, perubahan kurikulum Ismuba yang didorong perubahannya dari knowlegde based diperkaya diperkuat activity based dengan menghadirkan Ismuba yang menyenangkan, mengasyikkan, dan mencerahkan. Materi yang lalu yang dominan pengetahuan akan dirombak Ismuba in action diperkuat Ortom IPM, HW, Tapak Suci, NA, Pemuda Muhammadiyah, dan Kokam. Kebijakan ke depan juga membuat Buku Ajar Pegangan Guru Ismuba agar arah pendidikan Ismuba lebih jelas dan komprehensif.
Keempat, perlu upaya serius akselerasi sekolah Muhammadiyah di Bantul harus mengupayakan kepercayaan masyarakat kepada Sekolah Muhammadiyah. Dibutuhkan sinergi bersama-sama.
Kelima, sekolah Muhammadiyah harus menghadirkan revolusi mental pendidikan yang holistik. Menghadirkan olah hati, olah rasa, olah jiwa, olah pikir, dan olah raga. Sekolah Muhammadiyah sejak awal menasbihkan sebagai pionir sekolah Muhammadiyah modern, unggul, dan berkemajuan. “Mari kita raih bersama,” ungkapnya. (Abdulah Mukti/H.A/sb)