Jakarta, Suara ‘Aisyiyah – “Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Lingkungan Keluarga dan Masyarakat” menjadi topik diskusi yang juga diangkat pada agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PP ‘Aisyiyah, 21-23 Juli 2023 di Jakarta.
Direktur Pengelolaan dan Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Vinda Damayanti Ansjar hadir menegaskan bahwa pencegahan dan pengurangan sampah strategi dan pendekatannya harus dimulai dari level keluarga. “Saya yakin, dengan the power of emak-emak, Ibu-Ibu ‘Aisyiyah bisa menjadi agen perubahan dan berperan mendorong upaya mencegah, memilah, dan mengolah sampah,” lanjutnya.
Gaya hidup ramah lingkungan, menurut Vinda, bisa dilakukan mulai dari kebiasaan mencegah sampah, belanja tanpa kemasan, menghabiskan makanan, memilah sampah dari rumah, hingga mengkomposkan sisa makanan.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Budi Setiawan selaku Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB)/Muhammadiyah Disaster Management (MDMC) PP Muhammadiyah menegaskan bahwa semestinya, ibu-ibu harus jadi kelompok yang tidak rentan dan harus menjadi pihak yang memperkuat yang lain. “Jadi kalau sudah terorganisasi dan punya pengetahuan, nggak boleh jadi kelompok rentan,” ucap dia.
Baca Juga: Kementerian LHK RI Ajak Warga Aisyiyah Praktikkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Menurut Budi, cara pandang terhadap bencana sangat menentukan respons terhadapnya. Kalau cara pandangnya keliru, responsnya juga akan keliru. Ia menerangkan, bencana memang merupakan ketentuan dari Allah, tetapi pada waktu yang sama, manusia dikaruniai kemampuan untuk mengelola risiko bencana.
Ia menjelaskan, sebelum terjadi bencana, peserta perlu mengetahui potensi bencana di masing-masing wilayahnya, misalnya melalui aplikasi INARISK BNPB. Selain itu, masyarakat juga perlu mempersiapkan dan berlatih melakukan manajemen kedaruratan, seperti mendata siapa saja yang bisa terkena dampak bencana, agar bisa mempersiapkan bantuan sesuai dengan yang mereka butuhkan.
Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, Gatot Supangkat turut hadir untuk menjelaskan Fikih Lingkungan. Menurutnya, “Kalau lingkungan dikelola dengan baik, maka hal itu menjadi mitigasi bencana, dan mengurangi risiko bencana”.
Gatot menerangkan bahwa dalam siklus 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) yang paling penting dan harus didorong adalah “reduksi” atau pengurangan sumber sampah. “Bukan lagi menggunakan kalimat ‘Buanglah sampah pada tempatnya’, karena jika ajakannya ‘buanglah’, itu artinya terus menghasilkan sampah, jadi sebaiknya ‘tempatkanlah sampah pada tempatnya,’” pungkasnya. (farah/sb)