Berita

Ketua PWM DIY, Ikhwan Ahada Raih Gelar Doktor dengan Penelitian Kepemimpinan AR Fachruddin

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Muhammad Ikhwan Ahada, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) menjalani Ujian Disertasi Terbuka Promosi Doktor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam bidang Psikologi Kepemimpinan Islam pada Selasa (13/6) di Gedung Pascasarjana UMY.

Disertasi Ikhwan berjudul “Oase Kepemimpinan KH AR Fachruddin sebagai Servant Leader (Analisis Psikologi Kepemimpinan)” dengan Pimpinan Sidang yang terdiri dari Ketua Gunawan Budiyanto, dan Sekretaris Sri Atmaja P. Rosyidi. Sementara promotor terdiri dari Siswanto Masruri, Khoirudin Bashori, dan Muhammad Azhar. Adapun penguji terdiri dari Hilman Latief, Zuly Qodir, dan M. Noor Rochman Hadjam.

Dalam disertasi ini, Ikhwan memilih topik penelitian tentang kepemimpinan AR Fachruddin karena AR Fachruddin dikenal dengan karakternya yang luar biasa. “Pak AR merupakan pemimpin Muhammadiyah terlama, terkenal dengan kesederhanaan dan kesahajaannya,” kata Ikhwan saat ditanya tentang alasan memilih kepemimpinan AR Fachruddin sebagai objek penelitian.

Adapun servant leaders yang diangkat merupakan teori Greenleaf (1990) yang menjelaskan tentang kepemimpinan etis. “Servant leaders memiliki karakteristik 1) mendengarkan, 2) menerima orang lain dan empati, 3) kemampuan memprediksi, 4) persuasif, 5) konseptualisasi, 6) memperbaiki, 7) melayani, 8) komitmen pertumbuhan manusia, 9) membangun komunitas,” lanjut Ikhwan.

Secara sederhana, servant leader adalah pemimpin yang melayani anggota organisasi maupun pengikutnya. “Servant leader secara bahasa berarti seorang pemimpin yang melayani, sekaligus mampu meredakan kecemasan anggota dan organisasi yang dilayaninya,” tukas Ikhwan.

Selain menggunakan analisis Greenleaf, Ikhwan juga menganalisis kepemimpinan AR Fachruddin menggunakan Perspektif Maxwell tentang Level Kepemimpinan. “Fase pertama, yaitu jabatan saat Pak AR menjabat sebagai Ketua PDM Kota Yogyakarta. Selanjutnya perkenanan saat beliau terpilih menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah menggantikan KH Faqih Usman yang wafat,” terang Ikhwan.

Baca Juga: Raih Gelar Profersor di Usia 33 Tahun, Ibnu Sina Chandranegara Jadi Guru Besar Hukum Termuda 

“Lalu fase produktivitas dapat ditinjau dari banyaknya produk tulisan maupun orasi melalui RRI dan TVRI. Fase keempat adalah Mengembangkan Orang Lain yang dilakukan Pak AR dengan memberdayakan kader-kader Muhammadiyah untuk mengembangkan Muhammadiyah di penjuru negeri. Fase kelima, Puncak, di mana Pak AR mengundurkan diri sebagai Ketua PP Muhammadiyah,” lanjutnya.

Menurut Ikhwan, karakter AR Fachruddin ini lahir karena: 1) Penanaman sikap seorang abdi dan bangsawan di lingkungan Puro Pakualaman, 2) Penanaman nilai-nilai Islam dari kitab-kitab rujukan primer islam, serta 3) Budaya Jawa yang adiluhung.

Pada kesimpulannya, AR Fachruddin memenuhi karakter kepemimpinan berdasarkan Greenleaf, Maxwell, bahkan Kuntowijoyo. Ikhwan berpendapat bahwa AR Fachruddin memiliki karakter Post Servant Leader. “Karena Pak AR merupakan pemimpin Muhammadiyah terlama, terkenal dengan kesederhanaan dan kesahajaannya. Seorang pemimpin yang melayani, sekaligus mampu meredakan kecemasan anggota dan organisasi yang dilayaninya,” tutur Ikhwan.

Meski begitu, bukan berarti AR Fachruddin tanpa kelemahan dan kekurangan. “Dalam ranah pembimbingan pemimpin penerus inilah kelemahan K.H. A.R. Fachruddin sangat terlihat, yaitu tidak melahirkan generasi pemimpin Muhammadiyah yang mendekati atau bahkan menyamai kualitas kepemimpinan beliau,” jelas Ikhwan.

Melalui disertasi ini, Muhammad Ikhwan Ahada dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan mendapatkan gelar Doktor Psikologi Pendidikan Islam. Muh. Ikhwan Ahada merupakan Doktor ke-181 yang diluluskan oleh UMY. (Arif Jamali/sa)

Related posts
Berita

Ikhwan Ahada: AR Fachruddin Adalah Post-Servant Leader

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah sejak 1968-1990, KH Abdur Rozak Fachruddin atau yang akrab dipanggil Pak…
Berita

Inspiratif, Pasangan Aktivis Muhammadiyah Ini Raih Gelar Doktor Bersama

Pekanbaru, Suara ‘Aisyiyah – Setelah mempertahankan disertasi berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kontekstual Berbasis Integrasi di Madrasah Tsanawiyah Negri (MTS)…
Berita

Angkat Disertasi tentang Ideologi Pendidikan Muhammadiyah, Ketua PDM Pekanbaru Raih Gelar Doktor

Pekanbaru, Suara ‘Aisyiyah – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pekanbaru, Sutarmo, meraih gelar doktor Pendidikan Agama Islam UIN Sultan Syarif Kasim Riau….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *