Solo, Suara ‘Aisyiyah – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir membuka acara Rapat Koordinasi Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Nonformal (PNF) Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah di Hotel Lor In, Solo pada Rabu-Kamis (12-13/7).
Kegiatan yang mengusung tema “Sekolah/Madrasah Jawa Tengah Siap Unggul, Mandiri Berbasis Al Islam dan Kemuhammadiyahan” ini dihadiri oleh Kepala SMP/Mts, SMA/MA, SMK Muhammadiyah dan Pimpinan Dikdasmen Muhammadiyah se-Jawa Tengah.
Tafsir mengapresiasi terselenggaranya kegiatan Rakor Dikdasmen dan PNF Muhammadiyah se-Jawa Tengah. Sekolah Muhammadiyah Jawa Tengah harus unggul dan berkemajuan. Untuk itu, pengelolaannya sekolah tidak bisa dilakukan secara konvensional, tetapi perlu terobosan-terobosan baru.
Baca Juga: Fonds-Dachlan: Program Internasional Pertama Muhammadiyah
Ia berharap Rakor ini dapat mencari solusi bagaimana memajukan dan membuat sekolah atau madrasah Muhammadiyah yang unggul. Bukan hanya unggul, tetapi juga menjadi lembaga pendidikan pilihan utama masyarakat dan kebanggaan masyarakat.
Muhammadiyah sudah hadir 100 tahun lebih, tetapi nama sekolahnya belum kompetitif. “Sudah saatnya sekolah Muhammadiyah tidak hanya berskala lokal dan nasonal, tetapi juga berskala global. Untuk itu, sekolah Muhammadiyah harus memiliki kelas internasional sebagai bagian awal menuju internasionalisasi pendidikan Muhammadiyah,” ungkapnya.
Tafsir menargetkan minimal ada tiga sampai lima sekolah Muhammadiyah di Jawa Tengah yang benar-benar merepresentasikan sekolah Muhammadiyah berstandar internasional. Ia menambahkan, PWM Jawa Tengah akan menindaklanjuti MoU dengan upaya pendampingan intensif dari lembaga bertaraf internasional.
Di akhir acara digelar pengukuhan pengurus FGM (Forum Guru Muhammadiyah) Wilayah Jawa Tengah periode 2023-2027. Kegiatan pengukuhan diawali oleh pembacaan Surat Keputusan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dan PNF PWM Jawa Tengah. Setelah itu dilanjutkan dengan pelantikan oleh Ketua Dikdasmen dan PNF PWM Jawa Tengah, Iwan Junaedi. (Aryanto/sb)