Berita

KKA Kotagede Lakukan Penyegaran bagi Relawan Ranting

Yogyakarta, Suara ‘AisyiyahKonseling Keluarga ‘Aisyiyah (KKA) “Kotaperak” Kotagede pada Rabu (1/6) mengundang para relawan untuk melakukan penyegaran setelah lama “tertidur”. Dalam kesempatan itu, Ketua KKA Subiyantini menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan pengurus KKA dan Pimpinan Harian Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Kotagede yang saat itu dibahas hasil undangan dari DP3AP2KB Kota Yogyakarta.

Selanjutnya, Subiyantini menyampaikan bahwa pertemuan ini mengundang PCA, Pengurus KKA dan relawan-relawan dari setiap ranting yang masing-masing dihadiri dua orang dengan maksud untuk penyegaran atau diingatkan kembali akan tugas-tugas relawan di tingkat ranting.

Pertemuan itu juga dihadiri Ketua PCA Kotagede, Muftiyah yang memberikan sambutan pengarahan. Ia mengingatkan kepada pengurus bahwa KKA “Kotaperak” merupakan salah satu pilot proyek BIKSA PWA DIY dari 11 BIKSA lainnya yang tersebar di kota dan 4 Kabupaten di DIY.

“Untuk itu, mari kita bersama-sama melakukan yang terbaik dalam rangka mendampingi, membantu masyarakat pada umumnya dan anggota ‘Aisyiyah pada khususnya untuk mengatasi masalah yang dihadapi keluarga-keluarga di sekitar kita. Mari kita bawa masyarakat kita menjadi keluarga sakinah,” ujar Muftiyah.

Baca Juga: Seminar Pra-Muktamar: Muhammadiyah Perlu Merevitalisasi Islam Berkemajuan di Tingkat Global

Salah satu penggerak KKA “Kotaperak” Kotagede, Umi Hidayati menyampaikan materi penyegaran dalam kegiatan tersebut. Umi menyampaikan bahwa para pengurus dan relawan perlu mengingat kembali alasan berdirinya KKA, termasuk visi dan misinya. Dengan mengingat itu, menurutnya, maka akan dapat memahami apa yang menjadi tugas pengurus dan khususnya para relawan yang berada di akar rumput.

Disampaikan juga oleh Umi bahwa tugas relawan yaitu memberikan penyuluhan atau memberikan berbagai informasi sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing ranting. Hal itu dilakukan untuk mencegah munculnya permasalahan atau minimal mengurangi. Selain itu, tugas lain adalah melakukan pendampingan kepada individu, keluarga, dan masyarakat yang membutuhkan, dan memberikan bantuan kepada individu, keluarga, dan masyarakat dalam mengatasi masalah yang dihadapi

Umi mengingatkan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, para relawan jangan lupa untuk selalu mencatatnya sebagai bagian dari administrasi. “Salah satu kelemahan suatu organisasi adalah lemahnya administrasi yang berkaitan dengan pencatatan,” kata dia.

Untuk mengakhiri penyegaran, peserta diberi kesempatan berdiskusi atau saling tukar informasi. Setelah diskusi berakhir, dibuat kesepakatan untuk dilakukan pertemuan rutin yang akan diisi oleh narasumber lainnya, selain juga menyampaikan laporan-laporan secara tertulis. (Umi Hidayati/sb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *