Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang tentu membawa tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Demikian halnya dengan mahasiswa KKN Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Kelompok KKN yang ditempatkan di Desa Nupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta.
Kegiatan KKN ini berlangsung selama bulan Agustus sampai September. Pada awal diterjunkan, mahasiswa melakukan observasi dan mengidentivikasi kondisi lapangan untuk mengetahui hal apa saja yang dapat mereka lakukan selama melaksanakan KKN tersebut. Berdasarkan hasil observasi inilah mereka membuat program kerja untuk diimplementasikan selama kegiatan KKN berlangsung. Secara umum, tolok ukur keberhasilan kegiatan KKN adalah apabila masyarakat setempat merasakan terbantu dengan kehadiran mereka.
Setelah mengetahui apa yang menjadi problem masyarakat, Tim KKN membuat kegiatan penanaman hidroponik dari barang bekas. Sampah yang berasal dari penduduk di perkotaan sangat besar jumlahnya dan diduga berpotensi menjadi sumber gas metana. Gas metana merupakan salah satu Gas Rumah Kaca (GRK) yang dapat menyebabkan efek rumah kaca, penyebab terjadinya pemanasan global (global warming).
Baca Juga: Geliat Dakwah ‘Aisyiyah melalui Strategi Pemberdayaan
Oleh karna itu, tim KKN kemudian melaksanakan kegiatan menanam tanaman hidroponik yang berasal dari barang bekas. Bibit-bibit tanaman dibagikan ke penduduk sekitar sekaligus mengajak mereka berpartisipasi untuk melaksanakan kegiatan ini.
Karena lahan yang sempit, tanaman hidroponik ini diharapkan bisa melestarikan lingkungan dan mengurangi polusi udara di perkotaan. Hidroponik dapat mengurangi pengguna pestisida. Hidroponik juga memberi manfaat finansial dengan mengarahkan untuk kegiatan kebun hidroponik dan warga dapat mengembangkanya sebagai usaha di masa pandemi sekarang ini.
Penggunaan barang bekas sebagai pengganti pot diharapkan bisa mengurangi produksi sampah rumahan di Jogja. Penanaman tanaman hidroponik itu sendiri bertujuan memberdayakan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, kesadaran, serta memotivasi masyarakat. Selain itu juga dapat mengubah mindset warga yang semula sebagai pegawai menjadi wirausahawan.
Beberapa metode yang dipilih dalam pengabdian ini antara lain adalah: bimbingan teknis, sosialisasi dan workshop yang di dalamnya terdapat kegiatan praktik oleh warga, pembuatan pupuk organik, membuat studi kelayakan bisnis, merancang strategi pemasaran, dan rencana lanjutan pendampingan kelompok usaha baru yang dibentuk oleh warga.
Dengan dilaksanakan kegiatan ini, Tim KKN Unisa Yogyakarta kelompok C2 berharap bahwa program ini bisa meningkatkan UMKM dan mengurangi produksi sampah rumahan. Selain itu juga diharapkan dapat memberikan ilmu dan informasi kepada masyarakat bahwa tanaman hidroponik dapat berguna untuk kebutuhan pangan skala rumah tangga, dan dapat memberdayakan lahan di rumah yang sempit dan tidak susah dalam hal perawatan. (sb)