Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Memanfaatkan momen Perayaan HUT Ke-77 RI, KOKAM (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) bersama TS (Tapak Suci) DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) mengadakan touring dengan menapak tilasi titik-titik perjuangan Pahlawan Bangsa pada Ahad (21/8). Kegiatan ini bertujuan menguatkan semangat dalam ber-Muhammadiyah sekaligus memperkuat semangat kebangsaan menuju Indonesia Berkemajuan.
Touring bermula dari PAY (Panti Asuhan Yatim) Putra Muhammadiyah di jalan Lowanu Yogyakarta. Ketua PWPM (Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah) DIY, Anton Nugroho hadir membuka kegiatan. Rombongan dilepas oleh Ketua PWM (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah) DIY, Gita Danupranata.
Sebelumnya telah disampaikan pesan perjuangan KOKAM Nasional oleh Iwan S. Setiawan selaku Seknas. Ia menyampaikan beberapa poin penting touring tersebut, yaitu untuk belajar pada pahlawan dengan ziarah serta para saksi sejarah akan semakin memperkuat semangat perjuangan. Sementara Widyastuti dari Keluarga besar Kiai Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, bangga dengan KOKAM dan Tapak Suci.
“Bagian dari Muhammadiyah. Komunitas yang turut menjaga perkaderan terus berlanjut, berkembang, dan berkemajuan. Dibangun dengan keikhlasan, kepedulian, serta bukti nyata, termasuk dalam memperkuat peran-peran kebangsaan kita,” tegasnya.
Baca Juga: Mengenang Peristiwa 18 Agustus 1945
Acara kedua adalah ziarah ke makam Kiai Ahmad Dahlan di kompleks Makam Masjid Karangkajen. Diisi dengan Refleksi Kemerdekaan RI dan doa oleh Ki Ashad Kusuma Djaya (Wakil Ketua PDM Kota Yogyakarta). Ia memantapkan tekad sebagai penerus perjuangan kemerdekaan para pahlawan bangsa, yakni perjuangan yang berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa.
Acara dilanjutkan dengan berziarah ke makam Jenderal Soedirman di TMP (Taman Makam Pahlawan) jalan Kusumanegara. Ziarah dipimpin oleh Akhid Widi Rahmanto, Ketua PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Kota Yogyakarta.
Perjalanan berlanjut ke Madrasah Darul ‘Ulum Galur Kulon Progo. Mendapatkan suntikan ghiroh ber-Muhammadiyah dari sesepuh Suwarjono yang menuturkan sejarah masuknya Muhammadiyah ke Kulon Progo. Ia juga bercerita tentang berdirinya Madrasah Darul ‘Ulum, yang Pak AR (panggilan akrab AR Fachruddin) pernah nyantri sekaligus menjadi pengajar di sana.
Tujuan perjalanan selanjutnya adalah Masjid Baiturrahman Tegallayang Pandak, Bantul. Dalam sambutannya selaku ketua rombongan, Wahyu Gunawan Wibisono menyampaikan, “kedatangan peserta touring ini adalah bagian dari upaya merekonstruksi sejarah perjuangan bangsa. Termasuk yang berperan aktif di dalamnya para pemuda, santri, dan ulama,” ungkapnya.
Beberapa kisah dari para veteran, pelaku, dan saksi sejarah yang menginspirasi dituturkan oleh Hajam Murrusdi bersama teman-teman seperjuangan di Markas APS (Askar Perang Sabil) yang dibentuk oleh Hoofdbestuur (HB) Muhammadiyah atas restu dari Sultan Hamengku Buwono IX. Bersama dengan Jenderal Sudirman bergerilya melawan agresi militer Belanda yang ingin menjajah kembali Indonsia. Juga turut berperan aktif dalam meredam pemberontakan PKI tahun 1948 dan 1965, yang selanjutnya membidani lahirnya KOKAM.
Hajam Murusdi mengapresiasi kedatangan peserta touring yang juga diikuti oleh para remaja dan anak-anak. “Karena ini adalah kesempatan untuk menularkan semangat perjuangan bagi generasi muda kita, “imbuhnya. Perjalanan berakhir dalam apel dan doa di halaman kantor PWM DIY jalan Gedongkuning 130 B Yogyakarta. (Intan/sb)