Surabaya, Suara ‘Aisyiyah – Komite bersama Paguyuban SD Muhammadiyah 11 Surabaya (MuhlaS) menggelar Seminar Parenting dengan mengambil tema “Mendidik Anak Usia Pra Remaja” dengan pemateri Nafik Palil. Seminar diselenggarakan di Auditorium A.R Fachruddin lantai 4 gedung SD MuhlaS, Sabtu (19/2).
Dalam materinya, Nafik Palil memaparkan ada tiga fase mendidik anak menurut Ali bin Abi Thalib, yaitu: tujuh tahun pertama (0-7 tahun) dengan memperlakukan anak seperti raja; tujuh tahun kedua (8-14 tahun) memperlakukan anak seperti tawanan perang; dan tujuh tahun ketiga (15-21 tahun) memperlakukan anak seperti sahabat.
Nafik Palil juga menjabarkan sepuluh langkah supaya anak terjaga motivasi dan sukses sesuai zamannya, yaitu: (a) mengenali karakter, potensi, bakat, dan minat anak; (b) menentukan modal pendampingan yang cocok; (c) merancang suasana di lingkungan rumah yang mendukung; (d) membuat kejutan untuk membangkitkan suasana hati anak; (e) memfasilitasi ornamen yang membangkitkan gairah; (f) menyisihkan waktu untuk mendampingi anak; (g) memperkaya referensi untuk memperkuat stimulasinya; (h) menentukan aturan dan sepakati dengan bahasa yang mudah dimengerti anak; (i) merayakan setiap hasil karya anak sekecil apapun, dan; (j) mendoakan setiap mau tidur, setelah sholat, setiap akan berangkat sekolah atau kemanapun selalu dicium keningnya, dielus rambutnya, dan didekap.
Baca Juga: Pola Asuh Anak menurut Rasulullah
Di tempat yang sama, Ketua Panitia, Dwi Lestari menjelaskan, di saat seperti ini banyak sekali keluhan dari para orang tua yang anaknya sedang memasuki usia pra remaja. Anak di usia 10-13 tahun adalah masa peralihan anak menuju tahapan dewasa, karena diusia tersebut anak mulai mengalami perubahan fisik maupun psikis. Belum lagi akhirnya timbul masalah persepsi antara anak dan orang tua. Mereka, kata Dwi, merasa bukan anak kecil lagi yang dipaksa sesuai keinginan orang tua, tetapi mulai mempunyai pendirian bahkan ingin diakui sebagai orang dewasa.
Ia mengungkapkan, tujuan diselenggarakan seminar parenting dengan tema tersebut karena sesuai dengan kebutuhan orang tua atau wali murid di jenjang kelas 4-6, sehingga orang tua dapat mengetahui perkembangan dan kesiapan mendidik anak usia pra remaja. “Persiapan parenting telah dimulai sejak tanggal 4 Desember 2021 dengan undangan mengisi form link yang disediakan. Jumlah peserta yang hadir sekitar 106 wali murid juga ustadz/ustadazh SD MuhlaS,” terang Dwi Lestari.
“Mudah-mudahan dengan diadakan parenting kali ini bisa menjembatani problematika anak di usia remaja, sehingga orangtua lebih dapat memahami dan tahu cara bersikap terhadap anak di usia tersebut. Anak-anak walau di usia pra remaja tetap menjadi anak yang beradab, percaya diri juga bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri,” imbuhnya.
Sementara itu, Humas SD MuhlaS, Abdul Somad mengapresiasi dan berterima kasih kepada panitia parenting paguyuban kelas 4-6, komite dan seluruh stakeholder yang mendukung kegiatan tersebut.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan parenting seperti ini terbentuk sinergitas antara pihak sekolah dengan orang tua dalam mendidik dan mengembangkan potensi anak, mereka bisa berproses dengan baik, memiliki karakter yang baik juga tentunya kelak dewasa menjadi insan kamil bermanfaat bagi kedua orang tua dan agama,” harap Somad. (Yuda/sb)