Oleh: Adib Sofia
Mungkin bagi orang lain, kertas lusuh dengan ukuran 10 cm x 18 cm ini adalah benda yang tak berguna. Namun, benda ini mampu mengungkap kedahsyatan profesionalitas ‘Aisyiyah pada masa sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Mari kita cermati dokumen Boestanole Atfal Aisjijah (Frobelschool) Soerakarta ini. Suara ‘Aisyiyah mendapatkannya dari seorang kolektor benda antik di Pekalongan Jawa Tengah.
Setidaknya terdapat lima fakta yang terdapat dalam dokumen ‘Aisyiyah pra-kemerdekaan Republik Indonesia ini, yakni sebagai berikut.
Telah ada komite sekolah di Boestanoel Atfal Aisjijah (Frobelschool) Soerakarta. Ini menunjukkan bahwa TK ABA dibangun bersama dengan komite dan TK ABA dikelola dengan sangat profesional.
‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan, didukung oleh laki-laki dan perempuan. Ketua komite dalam dokumen tersebut adalah Hadi-Soenarto, sedang penoelis atau sekretarisnya adalah Soerono.
‘Aisyiyah di Surakarta telah lama berdiri, hal ini ditandai dengan nama perhelatan, yaitu perajaan windon atau perayaan delapan tahunan.
Baca Juga: Mengenal Siti Umniyah: Sosok Pendiri TK ABA
‘Aisyiyah memiliki kemampuan menulis surat dalam bahasa Indonesia yang sangat baik serta sangat patuh terhadap aturan persuratan, logika komunikasi, dan ejaan yang berlaku pada saat itu.
Dari sisi fisik surat, ‘Aisyiyah terlihat mencitrakan dirinya dengan sangat prima. Hal ini terlihat dari cara memilih jenis kertasnya, cara pengarsipannya (dokumen berlubang seperti karcis), pewarnaan huruf, cap, lambang, dan nomor seri.
‘Aisyiyah telah mengundang banyak pihak dalam perayaan itu, ditandai dengan nomor seri dokumen tersebut yang meliputi angka 832.
Masih banyak hal lagi yang dapat dicermati dari secarik dokumen tersebut. Bagi logika zaman sekarang, sepertinya profesionalitas ‘Aisyiyah tersebut biasa-biasa saja. Namun, jika kita memaknainya dengan logika masa prakemerdekaan, semua yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah sangatlah berkemajuan.
Surakarta kala itu memang merupakan sentra kegiatan ‘Aisyiyah. Banyak hal yang dilakukan di ‘Aisyiyah Surakarta diteladani oleh daerah dan cabang lainnya di Indonesia.