Wonosobo, Suara ‘Aisyiyah – Jambore Nasional SAR Muhammadiyah 2022 akan diadakan pada 11 hingga 14 Agustus 2022 di Wadaslintang, Wonosobo. Salah satu kontingen dari Lampung menunjukkan antusiasme yang tinggi. Perjalanan selama 12 jam tidak menyurutkan semangat mereka untuk hadir bersilaturahmi dan menimba ilmu di arena jambore.
Kontingen ini hadir dengan sebelas personil mewakili Kota Metro dan daerah-daerah sekitarnya dengan tujuan menimba ilmu dan siap berkontribusi untuk MDMC daerahnya setelah selesai even. “Pertama ya silaturahmi mesti. Terus karena MDMC Lampung belum hebat kayak Jawa Tengah, terus pengen belajar, silaturahmi dengan SAR Jawa Tengah dan kota-kota lain yang MDMC-nya sudah mapan,” terang Wawan sapaan akrabnya saat ditemui redaksi.
“Selama perjalanan, alhamdulillah tidak ada kendala. Bahkan kami sempat mampir dulu ke lokasi jambore, tepatnya di Kaliwiro karena ada salah satu personil yang aslinya orang Wonosobo,” tambahnya.
Masih menurut Wawan, MDMC di Lampung terkenal karena medis. Di sana, aktivitas MDMC masih terpusat di Kota Metro. Secara bertahap, dari 15 Kabupaten/Kota, saat ini sudah ada 10 yang mempunyai MDMC.
Pembiayaan operasional peserta Jambore SAR Muhammadiyah ini, kata Wawan, di-support langsung oleh Lazismu Kota Lampung dengan bantuan juga dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan PWM Lampung.
Baca Juga: Jejak Emas Filantropi Muhammadiyah-Aisyiyah
Disinggung tentang kesan pertama kalinya bertemu dengan panitia, Wawan mengapresiasi kesiapan panitia yang sigap dengan jalinan komunikasi yang intens serta terlihat berbagai properti yang sudah disiapkan untuk dibawa ke arena jambore. Menurutnya, ia dan tim tidak berharap diistimewakan karena pada prinsipnya semua adalah relawan.
“Biasa saja kalau acara MDMC seperti ini. Sudah nggak kaget lah, sibuk semua. Lagipula, MDMC kita sudah sering kalau di lapangan. Lampung itu sudah ada regional Sumatranya. Jadi sering ketemu kalau acara seperti ini. Tidak disambut khusus kayak tamu istimewa biasa saja, nggak minta diistemawakan,” ujarnya sambil tertawa.
Wawan dan tim dari Lampung bersiap mengikat jambore hingga selesai dan berharap ada ilmu baru serta bisa menambah skill personalnya di berbagai bidang. “Jadi pengin Lampung itu tidak hanya terkenal dari medisnya saja. Kebetulan kami dari Kabupaten Musia Barat kan sempat ada diklat untuk silaturahmi SPAB, jadi Lampung itu diakui untuk SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana). Itu memang gawean BNPM, tapi itu mengandeng MDMC dan HW,” pungkasnya. (hans/sb)
1 Comment