Berita

Kultum, Dwi Jatmiko Bahas Digitalisasi Pembelajaran dalam Pandangan Quran

Surakarta, Suara ‘Aisyiyah – K.H. Ahmad Dahlan menghidupkan Q.s. Al-Maun dengan mengubahnya dari sekadar bacaan ritual menjadi landasan pelopor gerakan sosial nyata yang berfokus pada layanan masyarakat disampaikan Dai Champions Standardisasi Majelis Ulama Indonesia Pusat, Dwi Jatmiko pada acara kultum pembukaan pengimbasan digitalisasi pembelajaran, Sabtu (4/10/25).

Kultum dihadiri oleh seluruh guru dan karyawan SD Muhammadiyah 1 Surakarta. Pentingnya pencatatan dan teknologi dalam pembelajaran.

“Al-Quran mengandung banyak ayat yang mengilhami umat manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, termasuk digitalisasi dalam pembelajaran,” ujarnya.

Jatmiko, sapaan akrabnya, mengungkapkan sebagaimana firman Allah dalam Q.s. Al Baqarah 282, “Hendaklah seorang pencatat di antara kamu menuliskannya dengan benar,” jelasnya.

Dia memaparkan, Q.s. Al-Baqarah ayat 282 diimplementasikan dengan inovasi M1Smart Card. Selain untuk presensi, smart card ini bisa dipakai untuk transaksi pembayaran (cashless) di Badan Usaha Milik Sekolah (BUMS), kantin sehat ramah anak, infak, kunjungan UKS, hingga perpustakaan.

Jatmiko menjelaskan, smart card ini terkoneksi dengan aplikasi di gadget yang bisa diakses setiap saat.

Baca Juga: Isi Piringku: Strategi Pemenuhan Gizi Seimbang bagi Remaja

“Sekolah yang berdiri sejak 1935 tahun ini, dan saat ini umur 90 tahun selalu berinovasi termasuk dapur sehat ramah anak, 2 Kali Raih Predikat Kantin Sehat Nasional semua berawal dari selalu menulis,” bebernya.

Dari konteks ini, ajaran Al-Quran tidak lekang dengan waktu dan zaman. Maka, menulis adalah aktivitas literasi yang bisa dilakukan hampir semua kalangan.

Bahkan di era virtual sekarang, begitu mudahnya akses untuk menulis. Juga dikenal publik tentunya, bila karya-karyanya terpublikasi. Semua perbuatan manusia terhimpun dalam buku catatan masing-masing.

Hal itu karena setiap perbuatan manusia kecil ataupun besar, baik atau buruk dicatat oleh malaikat di dalam buku catatan itu.

“Kita lihat Q.s. Al-Qamar ayat 53, Segala (amalan) yang kecil atau yang besar (semuanya) tertulis (di Lauhulmahfuz), seperti dapur sehat ramah anak, yang dijalankan 10 tahun terakhir. Semua menu tertulis dan setiap hari berganti. Semua menu tertulis dan bahkan kita apel pagi rutin pukul 06.45 WIB,” pesannya. (Dwi)-sa

Related posts
Berita

Sri Sayekti: Sekolah Jadi Tempat Pembentukan Karakter Ekologis

Surakarta, Suara ‘Aisyiyah – Latar belakang hadirnya dapur sehat dan kantin sehat ramah anak SD Muhammadiyah 1 Solo adalah kekhawatiran terhadap kondisi…
Berita

Siswa SD Muhi Solo Raih Penghargaan Nasional Gambar Terbaik

Surakarta, Suara ‘Aisyiyah – Prestasi membanggakan kembali diraih siswa SD Muhammadiyah 1 Solo, Jawa Tengah. Aqila Wendi Cahya Khairunnisa berhasil meraih penghargaan…
Berita

10 Tahun Dapur Sehat SD Muhi Solo: Inisiasi Tanamkan Gaya Hidup Sehat

Surakarta, Suara ‘Aisyiyah – Di tengah maraknya kasus keracunan massal akibat makan bergizi gratis (MBG) di berbagai daerah, SD Muhammadiyah 1 (Muhi)…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *