Sosial Budaya

Lebanon dan Indonesia: Jauh Sekaligus Dekat (2)

Lanjutan dari Lebanon dan Indonesia: Jauh Sekaligus Dekat (1)

Melihat kedekatan-kedekatan antara Indonesia dan Lebanon yang telah banyak disebutkan sebelumnya, maka muncul pertanyaan: apakah hubungan dan kerja sama antara dua negara ini hanya berhenti sampai di situ saja? Saya menjawab tegas: tidak! Hubungan Indonesia dan Lebanon harus terus ditingkatkan dan dikembangkan lagi. Ruang dan peluang untuk itu masih terbuka luas. Pemimpin kedua negara harus bekerja keras untuk mengeksplorasi potensi-potensi yang masih sangat banyak dan besar. Kerja sama ini seyogyanya dilakukan dalam berbagai bidang mulai dari politik, ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan.

Lebanon adalah satu di antara sedikit negara di Timur Tengah yang plural dan demokratis, suatu kondisi yang tidak begitu jauh berbeda dengan Indonesia. Masyarakat Lebanon juga masyarakat yang ramah, manis, terbuka, dan menjunjung tinggi kebebasan dengan tingkat pendidikan rata-rata rakyatnya lebih tinggi daripada Indonesia. Lebanon memiliki universitas-universitas yang bagus dengan standar internasional. Indonesia dapat belajar banyak dari Lebanon melalui kerja sama yang produktif dan menguntungkan kedua belah pihak, demikian juga sebaliknya.

Secara ekonomi, Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat, merupakan pasar yang sangat potensial untuk dimanfaatkan oleh Lebanon. Dengan sistem ekonomi yang terbuka, Indonesia dapat menjadi lahan bagi para pengusaha Lebanon untuk melakukan kerja sama meningkatkan perdagangan, pariwisata, dan investasi. Jika ada penerbangan langsung rute Jakarta-Beirut, niscaya intensitas kerja sama dapat ditingkatkan dan dikembangkan. 

Di bidang pariwisata misalnya. Setiap tahun, Indonesia mengirimkan jemaah umrah ke Makkah dan Madinah serta ziarah ke Holy Land sebesar 1,5 juta jiwa. Selama ini, sudah berjalan pula program umrah plus Istambul, umrah plus Yordania, dan umrah plus Cairo. Maka, jika ada penerbangan langsung Jakarta-Beirut, maka kita bisa mengembangkan program umrah plus Lebanon. Pasalnya, Lebanon memiliki destinasi wisata yang sangat potensial, seperti Temple of Buccus di Balbeeck, Benteng Byblos, Ruin Istana Umayyah di Anjar, Musem Mleeta, dan lain-lain. 

Demikian juga sebaliknya. Indonesia tidak hanya memiliki Bali yang sudah sangat terkenal, melainkan juga destinasi wisata lain yang siap dikunjungi oleh wisatawan Lebanon, terutama wisata alam. Beberapa destinasi wisata di Indonesia seperti Yogyakarta, Surakarta, Wakatobe, Bunaken, Raja Ampat, dan lain-lainnya tentu tampak menarik bagi rakyat Lebanon.

Kerja Sama People to People

Indonesia adalah negara yang tergabung dalam G-20, yaitu dua puluh negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia saat ini. Indonesia menduduki posisi ke-16 dengan product domestic bruto sebesar US 932 miliar. Dalam dua dekade ke depan, pada sekitar tahun 2045, Indonesia diproyeksikan menjadi negara dengan size ekonomi keenam atau bahkan keempat di dunia. 

Indonesia memiliki pabrik senjata (PT Pindad), pabrik pesawat terbang (PT DI), Pabrik Kereta Api (PT KAI), Pabrik Alat Telekomunikasi (PT INTI), Pabrik Kapal (PT PAL), Pabrik Imunisasi (PT Biofarma), dan lain-lain yang merupakan industri-industri strategis. Jika Anda berkesempatan melihat alat utama sistem persenjataan yang digunakan oleh Kontingen Garuda Indonesia sebagai peace keeping di Lebanon Selatan, Anda akan dapat menyaksikan tank, senapan, senjata laras panjang, sebagian besar adalah buatan industri-industri strategis Indonesia tersebut di atas. 

Bagi Indonesia, Lebanon sangatlah penting dan strategis. Lebanon dapat menjadi hub (pusat atau sentral) kawasan Timur Tengah. Demikian juga sebaliknya, Indonesia bisa menjadi pintu bagi Lebanon untuk memasuki pasar Asia Tenggara. Indonesia adalah tempat kedudukan sekretariat jenderal ASEAN (Assosiation of South Asia Nation) yang beranggotakan sepuluh negara. Penduduk ASEAN berjumlah sekutar 500 juta jiwa: pasar yang sangat menjanjikan bagi Lebanon. 

Peluang kerja sama antara kedua bangsa dalam kerangka P to P (people to people) masih terbuka lebar. ‘Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Muhammadiyah yang besar dan maju dapat merintis kerja sama dengan organisasi-organisasi perempuan Lebanon dalam meningkatkan emansipasi harkat dan martabat perempuan. ‘Aisyiyah dapat membagi pengalamannya yang luar biasa dalam pemberdayaan perempuan dan sekaligus belajar bagaimana perempuan Lebanon dapat memainkan peran-peran yang sangat penting dan strategis di kancah perpolitikan. Perlu diketahui, enam dari 20 menteri kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Hassan Diab adalah perempuan. 

‘Aisyiyah dapat mengeksplorasi berbagai bidang untuk bekerja sama dengan rakyat Lebanon, khususnya perempuan muslim. Sudah waktunya organisasi-organisasi perempuan Islam bergiat mengembangkan kerja sama internasional untuk kemajuan umat dan kemanusiaan universal. 

Hajriyanto Y. Thohari

(Duta Besar Republik Indonesia untuk Lebanon di Beirut)

Sumber ilustrasi : penntoday.upenn.edu

Related posts
Berita

107 Tahun Aisyiyah, Perkuat Komitmen Menjawab Berbagai Problem Kemanusiaan Semesta

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Mengusung tema “Memperkokoh dan Memperluas Dakwah Kemanusiaan Semesta” ‘Aisyiyah  akan memperingati miladnya yang ke-107 tahun pada 19 Mei…
Berita

Tri Hastuti Dorong Warga Aisyiyah Kawal Demokrasi di Indonesia

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Menghadapi momentum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, banyak pertanyaan dari warga ‘Aisyiyah menyangkut pilihan dan keberpihakan ‘Aisyiyah. Sekretaris Umum…
Berita

Ikhtiar Wujudkan Pemilu Inklusif dan Berkeadaban, PP Aisyiyah Adakan Madrasah Politik Perempuan

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA) PP ‘Aisyiyah bekerja sama dengan Program Inklusi ‘Aisyiyah pada Sabtu (20/1) mengadakan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *