Bangli, Suara ‘Aisyiyah– Bangli merupakan kabupaten di Provinsi Bali dan tidak ada laut. Kabupaten Bangli teletak di tengah-tengah pulau Bali, memiliki daerah wisata Danau Batur dan Kintamani. Sebagai warga minoritas (muslim), ibu-ibu ‘Aisyiyah tetap menujukkan eksistensinya, dengan senang hati menerima kunjungan dan program keluarga lenting kerjasama Pimpinan Pusat Aisyiyah (PPA) bersama The Asia Foundation, LLHPB PWA Bali, mengingat kondisi daerah Bangli masih sangat membutuhkan binaan, support, serta pencerahan khususnya di bidang majelis taklim dan pengembangan dakwah.
Bertempat di salah satu rumah warga Muhammadiyah, John Hendri di Banjar Petak, Bebalang Bangli, program keluarga lenting dilaksanakan pada Sabtu (29/08). Dihadiri oleh Ketua PDM Bangli, Ketua MCCC Bangli, Ketua PDA Bangli, dan ibu-ibu ‘Aisyiyah PDA Bangli, agenda program keluarga lenting dilaksanakan dengan menyerahkan alat komposter dan bibit tanaman pekarangan, yaitu cabe rawit, kangkung, dan pokcoy.
PDM Bangli, Mad Basri sangat mengharapkan adanya amal usaha yang peduli. “Melihat kondisi warga muslim yang minoritas dan kegiatan keumatan masih di majelis taklim saja. Beliau menyampaikan ibu-ibu Aisyiyah dan Muhammadiyah sebagian besar bekerja sebagai paramedis dan pengusaha, sehingga mengalami kelangkaan ustadz serta minimnya pengetahuan mengenai Muhammadiyah. Setiap kegiatan keislaman masih dilaksanakan di Masjid Agung Bangli, karena belum memiliki gedung dakwah/pertemuan Muhammadiyah. Dengan kedatangan LLHPB PWA Bali, beliau merasa seperti diperhatikan dan sangat senang dengan adanya program keluarga lenting.
Setelah sambutan Ketua PDM, Ketua LLHPB PWA Bali, Setyarti menyerahkan alat komposter dan bibit tanaman pekarangan kepada Ketua PDA Bangli, Edmagusti, yang didampingi oleh wakil ketua MCCC Bangli, Jhon Hendri.
Bantuan kompoter sangat bermanfaat dan akan diterapkan pada warga muslim di lingkungan majelis taklim Bangli, ungkap Ketua PDA Bangli. Ia juga berharap agar ‘Aisyiyah Bangli dapat bersinergi dengan Muhammadiyah Kabupaten Bangli melalui tabulapot (tanaman dalam pekaranagan) dengan jenis tanaman yang dapat dilombakan sebagai program lanjutan. Sebagai tindalanjut diharapkan adanya program melalui virtual untuk fasilitator untuk daerah dari LLHPB PWA Bali.
Selanjutnya, Ketua LLHPB PWA Bali menyampaikan bahwa pemberian alat komposter, merupakan stimulan dalam berdakwah ke daerah sehingga banyak warga dapat merepon baik dalam berjihat lingkungan hidup bersama warga non muslim. “Diharapkan keluarga lenting dapat save and share dalam ketahanan pangan melalui komposter,” pungkasnya. Selanjutnya penyampaian penggunaan komposter oleh Novena tim dari LLBPB PWA Bali.
Penggunaa komposter sebagai penyubur tanaman dan cara menanam tanaman pekarangan rumah disampaikan oleh Indriani tim LLHBP PWA Bali. Sedangkan Inti Trisginarsih memberikan semangat dan motivasi dalam kebertahanan keluarga dengan mentranfer program yang telah dilakukan pada masa pandemi, kepada PDA Bangli dan PDM Bangli yaitu berbagi 100 masi bungkus, cantelan dengan memberi bantuan lauk pauk, sayuran dan beras, serta berbagi masker. Diharapkan program yang telah dilakukan dapat diterapkan juga di PDA Kabupaten Bangli. Diharapkan dapat membangkitkan ide dan menginspirasi dakwah di PDA Kabupaten Bangli. (Nove-LLHPB PWA Bali)