Jawa Tengah, Suara ‘Aisyiyah – Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PWA Jawa Tengah mengadakan webinar spesial Hari Ibu dengan mengangkat tema “Pengelolaan Sampah Menggunakan Komposter” pada hari Selasa (22/12). Webinar ini berlangsung mulai pukul 19.15-21.00 WIB melalui aplikasi teleconference zoom meeting dengan jumlah peserta sebanyak 70 peserta.
Turut mengundang narasumber yaitu Muhammad Agus Mustawa yang menjabat sebagai ketua forum komunikasi bank sampah Klaten, fasilitator lingkungan hidup, ketua forum komunitas hijau Klaten, dan ketua KSM Ngudi Rapi.
Dalam sambutannya, wakil ketua LLHPB PWA Jawa Tengah Muamaroh mengungkapnya latar belakang diadakannya kegiatan webinar ini sebagai peringatan atas hari ibu agar setiap ibu-ibu memiliki kegiatan yang produktif.
“Kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati hari ibu yang ke-92 sebagai upaya produktif di masa pandemi. Webinar ini merupakan program lanjutan dari kegiatan sebelumnya yang berfokus pada perilaku pengelolaan sampah terutama sampah plastic,” ujar Muamaroh.
Pentingnya Pengelolaan Sampah
Ketua PWA Jawa Tengah Ummul Baroroh mengungkapkan terkait alasan perempuan harus memahami pengelolaan sampah.
“Hal ini penting karena yang memproduksi sampah terbanyak dan yang berkutat dengan sampah di dapur adalah 90% perempuan. Sebagai konsekuensinya perempuan harus bisa mengelola sampah agar tidak menjadi masalah di lingkungan, selain itu juga perempuan juga harus bisa memisahkan mana sampah organik dan sampah anorganik. Sehingga sampah bisa membawa kebermanfaatan dan juga memiliki nilai ekonomi,” ungkap Muamaroh.
Mengelola Sampah untuk Kebermanfaatan Sesama
Muhammad Agus Mustawa sebagai narasumber dalam materinya menjelaskan mengungkapkan bahwa pengelolaan sampah harus dimulai dari diri kita terlebih dahulu, terutama sampah plastik.
“Sampah plastik harus dimaksimalkan pengelolaannya karena plastik merupakan salah satu sampah yang sulit terurai. Pihak Aisyiyah jangan pernah lelah mengingatkan kepada yang lain untuk senantiasa bertanggung jawab terhadap sampahnya masing-masing. Selama manusia hidup, sampah tidak akan pernah habis. Sampah akan tumbuh dengan sendirinya. Oleh karena itu harus ada target pengelolaan sampah,” ungkap Agus Mustawa.
Menurut Agus, sampah yang dikelola dengan baik dan secara komunal mampu menambah jumlah oksigen di bumi, sebabnya sampah-sampah itu tidak terbakar.
“Ketika sampah dibakar akan menghasilkan asap yang efek jangka panjangnya bisa memicu kanker dan dapat menggesek lapisan ozon sehingga mengakibatkan panas bumi menyengat,” ungkap Agus dalam penjelasannya.
Sampah Bernilai Jual
Selain bermanfaat bagi lingkungan, sampah juga dapat bernilai jual dari sisi ekonomis. Agus mencontohkan KSM Ngudi Rapi yang ia bina telah memiliki pemasukan per bulan mencapai Rp15.000.000,- dari pengelolaan sampah. Setiap harinya, sebanyak 1,5 ton sampah plastik berhasil diolah secara komunal. Tidak hanya uang yang diperoleh, bahkan dari kompos yang dihasilkan binaannya bisa panen tomat sampai dengan 300 kg.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua PWA Jateng Koordinator Bidang LLHPB Chusnul Hayati yang mengungkapkan harapannya terkait materi yang didapat mengenai pengelolaan sampah dapat bermanfaat dan bisa direalisasikan secara bersama, sehingga menghadirkan banyaknya kebermanfaatan untuk diri sendiri ataupun bumi.
Kontributor: Intan Mustikasari
Editor: Tami