Surabaya, Suara ‘Aisyiyah – Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpian Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Timur membagikan 300 tumbler dan 100 kantong tas belanja pada Resepsi Milad ‘Aisyiyah Ke-105 dan Menyongsong Muktamar Ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah.
Acara yang digelar di Aula Mas Mansur, Sabtu (20/8) itu dihadiri langsug oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua PP ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Sa’ad Ibrahim, Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Timur Siti Dalilah Candrawati, dan warga ‘Aisyiyah Jawa Timur.
Ketua LLHPB PWA Jawa Timur, Nur Cholifah menuturkan, ‘Aisyiyah Jawa Timur melalui lembaga yang dipimpinnya selalu peduli terhadap lingkungan. Oleh karenanya, dalam kegiatan semarak puncak milad ke-105 ‘Aisyiyah dan menyongsong Muktamar ke-48 ‘Aisyiyah, LLHPB PWA Jawa Timur membagikan tumbler dan kantong tas belanja yang ramah lingkungan.
“Jadi kegiatan ini merupakan bagian dari program LLHPB melalui 3 R; reuse, yaitu menggunakan kembali sampah yang masih bisa digunakan atau bisa berfungsi lainnya; reduce, mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan munculnya sampah, dan; recycle, mengolah kembali sampah atau daur ulang menjadi suatu produk atau barang yang dapat bermanfaat,” tuturnya.
Baca Juga: Kampung Ramah Lingkungan: Atasi Perubahan Iklim Berbasis Kampung
Selain itu, lanjutnya, dalam rangka menekan konsumsi sampah plastik, LLHPB PWA Jawa Timur juga melakukan sosialisasi terhadap terbitnya Perwali (Peraturan Walikota) tentang pengurangan penggunaan kantong plastik.
Dia mengatakan, bagi-bagi tumbler dan tas belanja untuk mengurangi timbunan sampah. “Salah satunya dengan menggunakan tumbler sebagai pengganti minuman kemasan botol atau gelas plastik serta membawa tas belanja sendiri yang bisa di pergunakan berulang-ulang. Hal ini dapat mengurangi sampah plastik,” kata dia.
Sesuai dengan tema milad, yaitu “Perempuan Pengusung Peradaban Utama”, perempuan dan lingkungan hidup menurut Cholifah adalah sebuah perpaduan harmonis yang tidak dapat dipisahkan.
Perempuan dalam perannya sebagai pengelola rumah tangga seringkali memanfaatkan alam sebagai elemen untuk memenuhi kebutuhan hidup mengingat begitu pentingnya keberadaan alam dalam kehidupan keluarga maka kaum perempuan berperan penting dalam menjaga keseimbangan alam. “Berbagai cara dan upaya untuk menyelamatkan bumi telah digagas oleh ‘Aisyiyah, baik dalam bentuk gerakan atau komunitas,” tutupnya. (Iwan Abdul Gani/sb)