Sumatera Utara, Suara ‘Aisyiyah- Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sumatera Utara melalui Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) mengembangkan Program Tongkale ( Tong Kangkung Ikan Lele) yakni budidaya ikan Lele dan tanaman Kangkung di dalam tong bekas.
Kegiatan “ Tongkale” ini, ide dari Deliani, S.Pd seorang guru SMA Bani Adam, Kota Medan. Untuk membudidayakan Lele dan Kangkung dengan memanfaatkan barang bekas seperti tong bekas, dan gelas bekas sebagai medianya. Karena dampak postifnya, kegiatan inipun dimasukkan ke dalam program ekstrakulikuler sekolah, dan disambut baik oleh kepala sekolah dan siswa.
Penyampaian materi disampaikan langsung oleh Sri Ngayomi YW, Sekretaris LLHPB PWA Sumut dalam pendampingannya ke ‘Aisyiyah Cabang Medan Deli, terkait cara memelihara Ikan Lele menggunakan tong atau ember, serta cara menanam yang efektif. Hal ini disampaikan secara daring kepada siswa SMA Bani Adam.
Dikarenakan kondisi yang masih tidak memungkinkan belajar efektif di sekolah, siswa diharuskan untuk belajar dirumah masing-masing dan mengikuti pembelajaran melalui daring. Namun, untuk praktek Tongkale, beberapa siswa dipanggil ke sekolah untuk mengikuti pelatihan. Siswa sangat antusias mendengarkan penjelasan terkait cara pembuatan tongkale, dan pemahaman tentang perilaku hidup bersih dan sehat selama masa pandemi ini dan mengikuti protokol kesehatan covid-19.
“Harapannya, masuknya Tongkale ke sekolah agar siswa di rumah memiliki kegiatan positif selain belajar, serta turut membantu ketahanan pangan keluarga, sekaligus menumbuhkan sikap ta’awun sejak dini” pungkas Sri Ngayomi.
Di samping sekolah, program Tongkale juga menginspirasi kader ‘Aisyiyah PCA Medan Area Ibu Deliana Rabita Datri PRA Utama untuk mengenalkan tongkale pada remaja sekitar rumahnya yang saat ini sedang menjalani social distance dan sekolah online. Mereka sangat antusias belajar dan mempraktikan pembuatan Tongkale. (Syaifulh)