Surabaya, Suara Aisyiyah – Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) bekerja sama dengan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengadakan Baitul Arqam Dosen UM Surabaya pada Sabtu-Ahad (29–30/6) di Hotel Gunawangsa Manyar, Menur Plumpungan, Kecamatan Sukolilo, Surabaya dan diikuti oleh 64 dosen.
Mundakir, Wakil Rektor IV UM Surabaya dalam sambutannya menyampaikan Proses kaderisasi yang dilakukan di UM Surabaya untuk dosen dan tendik melalui Baitul Arqam merupakan suatu konsep pendekatan pembelajaran agama yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor, sehingga dapat menghasilkan dosen dan tenaga kependidikan yang mampu mengembangkan pengetahuan, sikap serta akhlak sesuai Al-Quran & As-Sunnah.
Sementara itu, Arin Setiyowati, Kepala Lembaga Pengkajian Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LPAIK) UM Surabaya menjelaskan tentang urgensi dari pelaksanaan Baitul Arqam (BA) ini adalah implementasi dari posisi PTMA sebagai sarana perkaderan untuk mengukuhkan ideologi dan komitmen berkhidmat di AUM dan persyarikatan.
“Pada Baitul Arqom kali ini kami mengambil tema penguatan Ideologi Muhammadiyah dan Peneguhan Karakter Civitas Akademika Menuju PTMA Unggul, tentu harapannya ini menjadi penguatan karakter bagi seluruh civitas,” ujar Arin.
Baca Juga: Memaknai Tujuh Pelajaran Ahmad Dahlan
Menurut Arin, dalam pelaksanaannya Baitul Arqm harus Built in dan dirancang secara by-design dan holistik dalam proses menjalankan pendidikan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Arin menyebut, perkaderan menjadi bagian dari budaya organisasi dan menjadi bagian dari komitmen pimpinan, dosen/guru untuk diterapkannya kebijakan yang sistemik tentang perkaderan di PTM.
“Semoga melalui acara ini mampu menambah pemahaman dan ideologi Muhammadiyah bagi seluruh dosen dan tenaga kependidikan sehingga menyulut rasa khidmad dalam berproses di UM Surabaya,” Arin menegaskan kembali.
Muhammad Dwi Fajri sebagai Master of Training (MOT) dalam kegiatan ini berpesan setelah mendapatkan ilmu maka ditindaklanjuti dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL) di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah dari tingkat ranting, cabang, daerah, wilayah, pusat dan UM Surabaya sesuai dengan kompetensi, kerja dan wilayah Muhammadiyah dari masing-masing peserta.
Materi yang diterima oleh peserta Baitul Arqam Dosen diantaranya adalah Hakikat Islam: Peran Tauhid Dalam Kehidupan, Tuntunan Ibadah sesuai tarjih, Manhaj Tarjih Muhammadiyah, Tuntunan Ibadah sesuai Himpunan Tarjih Muhammadiyah (HPT), Tuntunan Ibadah Mahdhah dan Nafilah, Refleksi dan Fathul Qulub, Pedoman Hidup Islam Warga Muhammadiyah dalam Mengelola PTMA, out bound dan materi lainnya. (Supardi/sa)