Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Pada tanggal (7/9) kemarin, LPPA PP ‘Aisyiyah (Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah) mengadakan diskusi serial “Berbagi Praktik Kebaikan” dengan tema pengelolaan TK/PAUD. Kegiatan disuksi ini diikuti oleh sejumlah peserta dari seluruh Indonesia.
Ketua LPPA PP ‘Aisyiyah, Siti Syamsiyatun menyatakan bahwa ‘Aisyiyah sejak dahulu sudah peduli terhadap pendidikan perempuan dan anak-anak. “Bisa dibayangkan ibu-ibu, pada tahun 19-an sudah ada inisiasi untuk mendirikan lembaga pendidikan anak-anak. Waktu itu namanya masih Froebel School.” ungkapnya.
Ketua Majelis PAUDDasmen PP Aisyiyah, Fitniwilis menyambut baik diskusi ini. Ia mengatakan “Kegiatan ini diperlukan agar semua orang saling berbagi dan mendengarkan para narasumber dan pakar yang telah melakukan praktek-praktek baik di tempat masing-masing.” ujar Fitniwilis. Ia melanjutkan, ” ‘Aisyiyah ikonnya adalah TK, jadi hari ini yang akan berbicara adalah para ahli di bidangnya.”
Baca Juga: Pendidikan Toleransi bagi Siswa Sekolah Dasar
Salah satu narasumber pada diskusi kali ini, Kis Rahayu, mengungkap seperti apa sejarah berdiri dan berkembangnya PAUD ‘Aisyiyah Nuraini. Sebuah PAUD yang awal berdirinya berbentuk TK ABA Ngampilan. “Sejak awal kami memiliki cita-cita untuk selalu menginspirasi, terutama dalam ranah pendidikan anak usia dini,” ujarnya. Kis melanjutkan, “Kemudian pada tahun 1996 kami menginisiasi berdirinya TPA (Taman Penitipan Anak) ‘Aisyiyah Nuraini. Sepertinya ini TPA ‘Aisyiyah pertama di Indonesia.”
Ia menceritakan pada tahun-tahun tersebut, didirikannya TPA Aisyiyah Nuraini karena ada keresahan akan anak-anak yang banyak ditinggal oleh orang tuanya sehingga berkeliaran bebas di jalanan. Bukannya tanpa halangan, kontrakan yang sejak awal digunakan sebagai TPA tiba-tiba tidak bisa memperpanjang masa kontrakan lagi. Akhirnya, TPA ‘Aisyiyah Nuraini berpindah ke Asrama Mahasiswa UMY dan menempati salah satu ruangan di sana. Kis melanjutkan bahwa TPA ‘Aisyiyah inilah yang nantinya menjadi cikal bakal PAUD ‘Aisyiyah Nuraini yang awalnya berdiri karena TK ABA Ngampilan tidak menerima murid lagi.
Tidak hanya PAUD ‘Aisyiyah Nuraini, ada juga lembaga-lembaga lain yang menjadi percontohan, TK ‘Aisyiyah 85 Berbasis Trensains dan TK ABA Mentari di Probolinggo misalnya. Masing-masing memiliki caranya tersendiri untuk mengelola dan mendidik para muridnya yang masih anak-anak itu.