Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Sabtu (9/10), Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta mengadakan kajian rutin mingguan yang diselenggarakan melalui platform zoom meeting dengan tema “PHIWM (Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah) dalam Kehidupan Pribadi: Akhlak”. Kajian ini menghadirkan Ruslan Fariadi selaku Konsultan AIK Unisa Yogyakarta sebagai pemateri.
Sebagai pengantar, Ruslan mengatakan, “esensi ajaran Islam dan diutusnya Nabi Muhammad saw. adalah untuk mewujudkan manusia Muslim yang berakhlak”.
Ia mengutip hadits yang diriwayatkan Abu Dawud (yang artinya), “tidak ada yang lebih berat dalam timbangan amal selain akhlak yang baik”. Bahkan, lanjutnya, Nabi Muhammad saw. diutus untuk menyempurnakan akhlak, karena akhlak merupakan implementasi dan barometer kualitas keimanan.
Baca Juga: Rasulullah Mengangkat Derajat Manusia
Menurut Ruslan, setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk meneladani perilaku akhlak mulia Nabi, yaitu shidiq, amanah, tabligh, dan fathanah. Ia menjelaskan beberapa hal yang terkandung dalam sifat shidiq, yaitu jujur dalam berucap dan bertindak, berintegritas, tampil elegan tanpa pencitraan, tidak suka berbohong dan menepati janji.
Ruslan juga menjelaskan beberapa hal yang terkandung dalam sifat amanah, yaitu tidak menghianati janti, tidak menghianati sumpah jabatan, bertanggung jawab, dan memiliki keahlian. Sementara beberapa hal yang terkandung dalam sifat tabligh adalah transparansi, manunaikan amanah, dan terbuka. Lalu yang terakhir, beberapa hal yang terkandung dalam sifat fathanah, yaitu cerdas (spiritual, intelektual, emosional), visioner, memiliki perencanaan yang matang, kalkulasi akurat, dan solutif.
Di akhir penjelasannya, Ruslam berpesan, “setiap warga Muhammadiyah dalam melakukan amal dan kegiatan hidup harus senantiasa didasarkan kepada niat yang ikhlas dalam wujud amal salih dan ihsan”. (septi)