Oleh: dr. Sugiyanto
Istilah penyimpangan seksual (sexual deviation) sering disebut juga dengan abnormalitas seksual (sexual abnormality), ketidakwajaran seksual (sexual perversion), dan kejahatan seksual (sexual harassment). Penyimpangan seksual (deviasi seksual) bisa didefinisikan sebagai dorongan dan kepuasan seksual yang ditunjukan kepada obyek seksual secara tidak wajar.
Beberapa faktor penyebab penyimpangan seksual antara lain: (a) Masalah seksualitas remaja timbul karena faktor-faktor seperti meningkatnya libido seksualitas, penundaan usia perkawinan, tabu-larangan, kurangnya informasi tentang seks, dan pergaulan yang makin bebas; (b) Hubungan seksual yang pertama dialami oleh remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pertama, waktu/saat mengalami pubertas. Saat itu mereka tidak pernah memahami tentang apa yang akan dialaminya.
Kedua, kontrol sosial kurang tepat, yaitu terlalu ketat atau terlalu longgar. Ketiga, frekuensi pertemuan dengan pacarnya. Mereka mempunyai kesempatan untuk melakukan pertemuan yang makin sering tanpa kontrol yang baik sehingga hubungan akan makin mendalam. Keempat, hubungan antarmereka makin romantik. Kelima, kondisi keluarga yang tidak memungkinkan untuk mendidik anak-anak untuk memasuki masa remaja dengan baik.
Keenam, kurangnya kontrol dari orang tua. Orang tua terlalu sibuk sehingga perhatian terhadap anak kurang baik. Ketujuh, status ekonomi. Mereka yang hidup dengan fasilitas berkecukupan akan mudah melakukan pesiar ke tempat-tempat rawan yang memungkinkan adanya kesempatan melakukan hubungan seksual. Sebaliknya yang ekonominya lemah tetapi banyak kebutuhan/tuntunan, mereka mencari kesempatan untuk memanfaatkan dorongan seksnya demi mendapatkan sesuatu.
Kedelapan, korban pelecehan seksual yang berhubungan dengan fasilitas, antara lain sering menggunakan kesempatan yang rawan, misalnya pergi ke tempat-tempat sepi. Kesembilan, tekanan dari teman sebaya. Kelompok sebaya kadang-kadang saling ingin menunjukkan penampilan diri yang salah untuk menunjukkan kemantapannya, misal mereka ingin menunjukkan bahwa mereka sudah mampu untuk melayani kepuasan seksnya.
Kesepuluh, penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol. Peningkatan penggunaan obat terlarang dan alkohol makin lama makin meningkat. Kesebelas, mereka kehilangan kontrol sebab tidak tahu batas-batasnya mana yang boleh dan mana tidak boleh. Keduabelas, mereka merasa sudah saatnya untuk melakukan aktivitas seksual sebab sudah merasa matang secara fisik. Ketigabelas, adanya keinginan untuk menunjukkan cinta pada pacarnya. Keempatbelas, penerimaan aktivitas seksual pacarnya. Kelimabelas, sekadar menunjukkan kegagahan dan kemampuan fisiknya.
Baca Juga: Pendidikan Seksual dan Kesehatan Reproduksi bagi Anak
Ada beberapa kelompok besar penyimpangan seksual yang masing-masing terdiri dari beberapa subkelompok, yaitu sebagai berikut: Transeksualisme, yaitu minat seksual dengan jenis kelamin sejenis (homoseksual, atau lesbian) hal ini dapat terjadi karena gangguan identitas jenis masa kanak-kanak atau karena gangguan identitas jenis tidak khasb).
Parafilia, yaitu seringkali menghayalkan perbuatan seksual yang tidak lazim, sehingga khayalan tersebut menjadi kekuatan yang mendorong penderita untuk mencoba dan melakukan aktivitas yang dikhayalkannya. Parafilia dapat dilihat dari tiga kategori: (a) bisa dari cara penyaluran dorongan seksualnya, antara lain masokisme yaitu mendapatkan kegairahan seksual melalui cara dihina, dipukul atau penderitaan lainnya; (b) sadisme, yaitu mencapai kepuasan seksual dengan cara menimbulkan penderitaan psikologik atau fisik (bisa berakibat cidera ringan sampai kematian) pada pasangan seksnya; (c) eksibitionisme yaitu mendapatkan kepuasan seks dengan memperlihatkan alat kelaminnya kepada orang lain.
Scoptophilia, yakni mendapatkan kepuasan seks dari melihat aktivitas seksual. Voyeurisme, yaitu mendapatkan kepuasan seks dengan melihat orang telanjang. Transvestisme adalah mendapatkan kepuasan seks dengan memakai pakaian dari lawan jenisnya. Sodomi, yaitu mendapatkan kepuasan seks dengan melakukan hubungan seksual melalui anus. Dan Seksualoralisme, yaitu mendapatkan kepuasan seks dari aplikasi mulut pada genitilia partnernya.
Orientasi atau sasaran seksual yang menyimpang juga ada beberapa jenis, yaitu pedophilia, yakni kepuasan seorang dewasa dari hubungan seksual dengan anak-anak. Bestiality yakni mendapatkan kepuasan seks dari hubungan dengan binatang. Zoophilia yaitu mendapatkan kepuasan dengan melihat aktivitas seksual dari binatang. Necrophilia yaitu mendapatkan kepuasan seks dengan melihat mayat, coitus dengan mayat.
Pornography yaitu mendapatkan kepuasan seks dengan melihat gambar porno lebih terpenuhi dibandingkan dengan hubungan seksual yang normal. Fetishisme adalah pemenuhan dorongan seksual melalui pakaian dalam lawan jenis. Frottage adalah mendapatkan kepuasan seks dengan meraba orang yang disenangi dan biasanya orang tersebut tidak mengetahuinya. Incest yaitu hubungan seksual yang dilakukan antara dua orang yang masih satu darah. Mysophilia, Coprophilia, dan Urophilia yaitu senang pada kotoran, faeces dan urine. Masturbasi yaitu mendapatkan kepuasan seks dengan merangsang genitalnya sendiri.
Dilihat dari tingkat penyimpangan, keinginan, dan kekuatan dorongan seksual ada tiga jenis penyipangan, yakni mymphomania, yaitu seorang wanita yang mempunyai keinginan seks yang luar biasa atau yang harus terpenuhi tanpa melihat akibatnya. Satriasis adalah keinginan seksual yang luar biasa dari seorang lelaki. Promiscuity dan prostitusi yaitu mengadakan hubungan seksual dengan banyak orang. Perkosaan yaitu mendapatkan kepuasan seksual dengan cara paksa.