Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Majelis PAUD Dasar dan Menengah Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Kotagede pada bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah mengadakan Pesantren Ramadan selama dua hari yaitu hari Kamis dan Jumat, (21 – 22/3) yang diperuntukkan bagi pengurus KB,TAA, dan TK ABA se Kotagede, Kepala Sekolah KB,TAA,TK ABA, guru-guru, dan karyawan KB, TAA, TK ABA se Kotagede yang seluruhnya berjumlah 193 orang yang berasal dari 17 lembaga yang ada di Kotagede
Adapun kegiatan diselenggarakan di gedung pertemuan PCA Kotagede jl. Kemasan no.75 Kotagede. Alasan diadakan kegiatan ini karena selama bulan Ramadan dituntun untuk mengisi bulan kemuliaan ini dengan sebanyak-banyak kebaikan, meningkatkan ketaqwaan, menanamkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari, dan ber-thalabul ‘ilmi. Salah satunya untuk menghadirkan pendidikan anak usia dini yang berkualitas iman, ilmu, dan amal.
Program pesantren Ramadhan ini sebagai bentuk charge, dengan maksud membersamai ibu- ibu dalam mengisi kembali ghirah dan kecintaan pada Al-Quran dalam meningkatkan imtaq, dan kualitas Pendidikan. Oleh karena itu, pesantren tahun 1445 H ini mengambil tema “Gerakan Cinta Al-Quran, guna peningkatan Imtaq menuju kualitas Pendidikan” demikian laporan penyelenggara yang disampaikan oleh Wakil Ketua Majelis PAUD, Dasar dan Menengah PCA Kotagede Khuzaimah.
Sambutan yang lain disampaikan oleh Wakil ketua PCA Kotagede Siti Sholihah menyampaikan bahwa pesantren ini adalah untuk memberikan kesempatan pada pengurus, guru dan karyawan yang merupakan kesatuan dan dalam pendidikan. Ada 3 (tiga) unsur, yaitu guru, materi/kurikulum, dan metode.
Baca Juga: Hukum Batal Puasa Karena Kerja Berat
Metode lebih penting daripada materi. Guru lebih penting daripada metode. Ruh/ghirah guru lebih penting dari sekedar profesi Guru. Guru atau pendidik harus selalu membaca dan belajar dan tidak boleh berhenti belajar. Kalau guru sudah tidak membaca, maka saat itu dia memulai kebodohannya. Selanjutnya disampaikan bahwa Guru harus punya banyak ilmu. Bagaimana guru akan memberi kepada anak didik, kalau dia tidak memiliki nya.
Pesantren ini dilaksanakan 2 (dua) hari , dengan pembagian materi sehari 2 (dua) materi. Sedangkan sebagai narasumber hari pertama sebagai Pemateri 1 : Dra. Hj Shoimah Kastolani, dengan Tema Fiqh Wanita. Dengah harapan peserta mampu meningkatnya ketaqwaan kepada Allah subhanahu waُta’ala sebagai bekal kita di hari akhir nanti. Adapun pemateri 2 di hari pertama, yaitu Nur Kholis.
Dengan Tema Aqidah yang diharapkan setelah mendapatkan materi tersebut, peserta semakin mampu meningkatkan tumbuhnya rasa cinta Al Qur’an sebagai ruh dalam kehidupan. Untuk hari kedua, sebagai pemateri pertama dengan tema Amal Sholeh (JIHAD) dengan harapan tertanamnya nilai-nilai Islami sejak usia dini untuk menuju pendidikan berkualitas iman, ilmu, dan amal dan disampaikan oleh Muhammad Hatta.
Sebagai materi terakhir diharapkan peserta mampu semakin tumbuhnya ta’awun sosial sebagai bentuk dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang disampaikan oleh Rowiyah, S. Ag. dengan materi Akhlaqul Karimah. (umi.h/Lsz)