Kesehatan

Media Sosial: Penyebab Utama Insomnia Pada Remaja

insomnia
insomnia

insomnia (foto: unsplash)

Tidur merupakan kebutuhan dasar yang dilakukan oleh seseorang untuk menjaga tubuh agar tetap efektif dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Setiap orang harus memiliki waktu tidur yang cukup agar bisa tetap fit dalam menjalankan kegiatan di hari berikutnya. Kebutuhan tidur yang cukup bagi manusia dewasa berkisar antara 6-8 jam perhari.

Insomnia adalah gejalah gangguan tidur yang dialami oleh seseorang karena merasa sulit tidur, terbangun dari tidur pada malam hari dan tidak bisa memulai lagi untuk tidur.

Di era perkembangan teknologi dan informasi  yang sangat pesat saat ini, manusia tidak bisa terlepas dari penggunaan internet, terutama dari kalangan remaja. Menurut wearesocial.com, pengguna internet di Indonesia pada awal Januari 2022 sekitar 204,7 juta pengguna.

Kebiasaan remaja Indonesia saat sebelum tidur adalah membuka media sosial. Banyak sekali media sosial yang digunakan pada saat sekrang ini, seperti Facebook, Twitter, Instagram, Line, Facebook dan lainnya. Ketika seseorang menggunakan media sosial secara berlebihan pada malam hari, hal ini bisa berisiko menyebabkan seseorang untuk sulit tidur.

Tidak hanya itu, media sosial juga memberikan pengaruh bagi penggunanya, entah itu dampak postif dan juga dampak negatif dari media sosial tersebut. Sehingga perlu diperhatikan lagi bagi pengguna untuk lebih teliti dan waspada dalam menggunakan media sosial.

Dikut dari clevelandclinic.org, terdapat tiga faktor yang membuat ponsel menjadi penyebab insomnia:

Pertama, memainkan ponsel menjadikan otak menjadi lebih aktif. Ketika memainkan ponsel, pikiran akan tetap aktif dan akan lebih lama jika menggunakan media sosial dan menghidupkan notifikasinya.

Baca Juga: Bahaya Kurang Tidur bagi Kesehatan

Kedua, cahaya biru di layar ponsel akan memiliki dampak. Layar ponsel dan tidur memiliki hubungan yang rumit. Cahaya biru dari ponsel adalah warna buatan yang meniru siang hari. Ketika memainkan ponsel di malam hari, otak akan manangkap bahwa hal itu masih siang hari. Hal inilah yang menyebabkan seseorang mengalami sulit tidur pada malam hari saat sedang memainkan ponsel.

Ketiga, menelusuri media sosial akan menyebabkan sulit untuk tidur. Media sosial adalah tempat di mana banyak ditemukan berita-berita yang membuat kesal. Hal ini yang menyebabkan otak merespons situasi tersebut dan menjadikan seseorang untuk berpikir dan membuatnya menjadi susah untuk tidur.

Jenis-Jenis Insomnia

Menurut Dewi (2013) dalam artikelnya yang berjudul “Angka Kejadian serta Faktor-Faktor yang Mempengaruh Gangguan Tidur (Insomnia) Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Wana Seraya Denpasar Bali), terdapat tiga jenis insomnia yang terjadi pada seseorang.

Pertama, transient insomnia. Yaitu mereka yang biasanya tidur secara normal, tapi dikarenakan stres atau situasi penuh stres dan berlangsung tidak terlalu lama. Pemicu utama dari trainseint insomnia adalah putus cinta, cedera, kehilangan pekerjaan, atau kondisi cuaca ekstrem.

Kedua, short-term insomnia, yakni mereka yang mengalami stres situasional (kematian orang yang dicinta, penyakit fisik, atau pemindahan lingkungan ke lingkungan lain). Biasanya orang yang mengalami insomnia seperti ini berlangsung selama tiga minggu dan akan pulih seperti biasanya.

Ketiga, long-term insomnia. Insomnia jenis ini disebut juga dengan insomnia kronik. Untuk dapat mengobati insomnia jenis ini maka tidak boleh dilupakan untuk mengadakan pemeriksaan fisik dan psikiatrik yang terinci dan komprehensif.

Dikutip dari laman halodoc.com, terdapat beberapa cara pencegahan yang efektif dalam menghadapi insomnia, di antaranya.

Pertama, pastikan jadwal tidur dan bangun secara bersamaan setiap harinya. Dan usahakan jangan tidur di siang hari karena dapat menghindari rasa kantuk di malam hari.

Kedua, membuat rutinitas tidur guna untuk merileksasikan pikiran serta mendapatkan suasana yang baik untuk tidur. Ketiga, membatasi asupan kafein disaat sore hari. Keempat, mematikan lampu dan tidak menggunakan ponsel satu jam sebelum tidur.

Kelima, memeriksakan diri ke psikolog jika merasakan gejala gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Keenam, dapatkan cahaya matahari dalam menjalankan setiap aktivitas fisik setiap hari jika memungkinkan.

Insomnia memberikan dampak dan pengaruh bagi seseorang. Ketika kondisi seseorang mengalami insomnia yang kronis, maka hal tersebut cukup membahayakan dan perlu dilakukan pengangan secara serius. Insomnia juga memberikan pengaruh bagi efektivitas hidup dan kebiasaan hidup.

Oleh: Ahmad Firman (mahasiswa magang Suara ‘Aisyiyah)

Related posts
Sains dan Tekno

Strategi Perlindungan Privasi Data Pribadi di Media Sosial

Oleh : Aisyah Mutia Dawis* Seiring berkembangnya teknologi digital, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, kemudahan akses…
Politik dan Hukum

Cakap Bermedia Sosial di Masa Pemilu

Pemilu akan kita songsong kurang dari 1 bulan lagi, tepatnya berlangsung 14 Februari 2024. Kontestasi politik kali ini diprediksi oleh para pengamat…
Muda

Oversharing dalam Bermedia Sosial

Oleh: Hanifa Kasih Surahman dan Dede Dwi Kurniasih Tak dapat dimungkiri, kehadiran media sosial terkadang membuat seseorang tak segan mengumbar urusan pribadi….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *