Cilacap, Suara ‘Aisyiyah – Majelis Ekonomi dan Ketenegakerjaan (MEK) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Cilacap mengadakan Pelatihan Produksi dan Marketing Mocaf pada Sabtu (29/1). Acara ini bertempat di STIE Muhammadiyah Cilacap dengan dihadiri 60 peserta yang merupakan utusan dari setiap cabang di PDA Cilacap.
Dalam sambutannya, Ketua Penyelengga Rustiana Dewi menyatakan bahwa kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha, meningkatkan nilai jual singkong, sebagai Gerakan Lumbung Hidup Aisyiyah, dan meningkatkan pendapatan keluarga.
Sementara itu, Ulfa Hamada sebagai PDA Cilacap mengapresiasi kegiatan pelatihan ini. “Di masa pandemi sekarang, ibu-ibu dituntut bisa menjadi enterpreneur/wirausaha agar bisa membantu perekonomian keluarga, dan tepung mocaf adalah komoditas ekspor yang dicanangkan PP ‘Aisyiyah untuk menjadi salah satu alternatif pendapatan warga ‘Aisyiyah,” ujarnya.
Dalam paparannya, Meysa Putri Safa dari Rumah Mocaf Banjarnegara menjelaskan bahwa Indonesia merupakan pengimpor gandum terbesar di dunia dan merupakan penghasil ketela terbanyak. “Sehingga mocaf bisa dijadikan bahan makanan pengganti gandum,” terangnya.
Baca Juga: Riza Azyumarridha Azra Si Anak Singkong
Ia melanjutkan, tepung mocaf juga tidak mengandung gluten sehingga merupakan makanan sehat yang tidak berisiko. Produk turunan dari tepung mocaf yaitu mie, kue, master, roti, dan makanan sehat lain berbahan dasar tepung.
Tepung mocaf berbeda dengan tepung tapioka. Meysa menerangkan, tepung tapioka adalah pati yang diputihkan dan diekstrak dari umbi singong sedang tepung mocaf merupakan umbi singkong yang di giling dan dilembutkan. Singkong yang dipilih adalah singkong STP yang rasanya pahit dan memiliki kandungan air sedikit, dikupas sampai bersih kulit arinya hilang. Dipotong chips seperti keripik, direndam, dijemur, digiling sampai lembut, dan diayak.
Peserta pelatihan juga diajarkan cara berbisnis yang profesional, sehingga ibu-ibu ‘Aisyiyah mampu memproduksi mocaf dan jelas keuntungan yang didapat. Hal ini disampaikan pembicara kedua Tri Nurindahyanti Yuliana. “Harga Pokok Penjualan adalah total biaya yang dikeluarkan mulai saat pengadaan bahan, hingga proses aktif produksi, tujuannya dapat mencapai penghasilan yang ditargetkan dan mendaptakan laba yang diinginkan,” paparnya.
Pembicara ketiga memaparkan Marekting Mix yang disampaikan Rustiana Dewi. Disebutkan bahwa marketing mix mempunyai empat pilar yang melingkupi: produk, harga, pemasaran, tempat (saluran) produksi.
Kegiatan ditutup dengan pemberian penghargaan dan ucapan terima kasih dari panitia kepada seluruh PCA yang telah mengirimkan video GLHA. (asih)