Kudus, Suara ‘Aisyiyah – Sabtu (19/3), Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Kudus menghadiri Seminar dan Rapat Koordinasi MEK PDM, MEK PDA, dan JSM (Jaringan Saudagar Muhammadiyah) Daerah se-Jawa Tengah di Gedung Kuliah Bersama (GKB) 2 Lantai 8 Universitas Muhammadiyah Semarang, Jalan Kedungmundu Raya, No. 18, Semarang, Jawa Tengah. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas dan Wakil Ketua MEK PP Muhammadiyah Ahmad Syauqi Soeratno.
Ketua panitia yang juga Ketua MEK Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Haerudin dalam sambutannya menyampaikan bahwa ekonomi harus siap bersinergi. Pernyataan tersebut diperjelas lagi oleh Ummul Baroroh bahwa “Muhammadiyah sebagai organisasi induk bersinergi dengan ‘Aisyiyah sebagai ortom khusus. Tanpa bersinergi, tidak akan mencapai kemajuan, karena banyak sekali Amal Usaha Muhammadiyah yang juga dapat berpotensi meningkatkan perekonomian. Kita harus duduk bersama saling ridha dan bertekad untuk membesarkan persyarikatan”.
Baca Juga: Jalin Kerja Sama, MEK PP Muhammadiyah dan Evermos Ingin Mengangkat Derajat UMKM
Dalam seminar bertema “Prospek Ekonomi Muhammadiyah Pasca Muktamar Solo” ini, Anwar Abbas menyatakan bahwa mayoritas merupakan penentu gerak sejarah. “Berdasarkan penelitian, terdapat 12 (dua belas) elite strategis yang menentukan kebijakan di negara kita yang terdiri dari agamawan, politisi, cendekiawan, birokrat, jurnalis, kelompok professional, tenaga pendidik, budayawan, pekerja sosial, tentara dan polisi, serta lembaga yudikatif. Selain itu, masih ada satu lagi elite strategis, yaitu pengusaha, yang menguasai sumber material atau pemilik kapitalisasi. Dunia pendidikan kita belum bisa mencetak lulusan yang menciptakan lapangan kerja, tetapi lulusan yang mencari kerja. Kebenaran (haq) yang tak terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir,” terangnya.
Adapun Ahmad Syauqi Soeratno menyampaikan tentang Evermos (Everyday needs for every moslems), start-up milik kader Muhammadiyah yang beberapa waktu lalu telah menjalin kerja sama dengan MEK PP Muhammadiyah. Menurutnya, kerja sama MEK PP Muhammadiyah dan Evermos memaksimalkan tiga hal: terjadinya arus ekonomi internal dan eksternal, terjadi arus edukasi, dan dapat membesarkan UMKM warga Muhammadiyah.
“Lakukan pengembangan jamaah ekonomi Muhammadiyah dengan Muhammadiyah Economic Closed Loop, sebagai sistem ekonomi yang memastikan penguasaan rantai pasokan hingga distribusi secara terintegrasi dari hulu sampai hilir. Sesulit apapun, mendekatlah kita sebagai jamaah,” ujarnya menambahkan. (Wakhidah Noor Agustina/sb)