Konsultasi Keluarga

Mencintai Seseorang secara Berlebihan

overlove
overlove

overlove (foto: iStockphoto)

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kak ‘Aisy yang saya hormati.

Saya seorang ibu ramah tangga yang mempunyai adik laki-laki berusia lebih dari 35 tahun tetapi belum mau menikah. Ibu mendorong saya untuk membujuk adik agar segera menikah. Hal ini karena usia beliau sudah tua sehingga khawatir tidak bisa menunggui adik menikah, bahkan meminta saya untuk mencarikan jodoh bagi adik. Di sisi lain, setiap kali ditanya tentang perempuan yang diinginkan, adik saya menjawab sudah punya calon yaitu pacarnya semenjak masa kuliah yang sudah bekerja di kota lain. Hubungan adik dengan calonnya itu baik-baik saja karena sering juga berkomunikasi.

Kemudian saya berusaha mengetahui siapa perempuan yang dimaksud itu dan menemukannya. Ternyata perempuan itu sudah menikah dan sudah mempunyai anak. Kabarnya memang perempuan itu dulu merasa dicintai oleh adik saya tetapi tidak menanggapinya. Setelah saya beri tahu hal tersebut, adik saya mengatakan bahwa pacarnya itu kawin secara terpaksa dan akan segera bercerai serta menikah dengan dirinya. Adik saya siap menunggu karena sangat mencintainya.

Kak ‘Aisy, saya mohon saran tentang bagaimana menghadapi masalah adik saya tersebut. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih.

Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Ibu A R

Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Ibu A R yang sedang memprihatinkan adiknya. Dengan memperhatikan paparan tentang adik Anda, tampaknya adik Anda mengalami apa yang disebut sebagai kasus “mencintai seseorang secara berlebihan”, atau bisa disebut sebagai “Obsessive Love Disorder”. Memang ada kasus seperti adik Anda, yaitu orang yang sangat mencintai seseorang atau mencintainya secara berlebihan. Dia merasa cintanya hanya untuk orang tersebut serta akan berusaha untuk memiliki atau menguasainya. Bahkan kalau sudah memiliki orang yang dia cintai ini, dia akan sangat protektif, berusaha membatasi hubungan pasangannya dengan orang lain, serta mengatur kehidupan sehari-harinya.

Kasus tersebut bisa terjadi pada orang yang belum menikah ataupun sudah menikah. Pada awal hubungan, baik pada orang yang sedang “berpacaran” atau yang sudah menikah, gejala-gejalanya sering belum nampak. Tetapi seiring waktu dalam pergaulan atau setelah menikah, gejala-gejalanya akan nampak atau terasa, yaitu sangat mengendalikan hubungan pasangannya dengan orang lain terutama lawan jenis, sangat mengatur kehidupan pasangannya, dan sangat bahagia bila berhasil mengendalikan atau mengatur kehidupan pasangannya.

Penyebab dari munculnya kasus tersebut memang tidak mudah untuk dirunut karena sangat pribadi, sehingga sering tidak disadari oleh orang yang bersangkutan. Bisa jadi orang yang terkena kasus “mencintai seseorang secara berlebihan” merasa kurang memperoleh rasa kasih sayang pada masa kecilnya, pernah ditinggalkan oleh orang yang sangat dicintainya, memiliki perasaan cemburu yang berlebihan, atau bahkan mempunyai halusinasi merasa sangat dicintai dan didambakan oleh orang yang dicintai tersebut. Sebagai keluarga dekat, bahkan kakak kandung, mungkin Ibu A R bisa membantu adik Anda dengan beberapa langkah sebagai berikut.

Pertama, usahakanlah untuk bisa dekat secara emosional dengan adik Anda. Misalnya, kalau bisa saling bertemu dalam waktu yang cukup untuk bisa berbincang masalah kehidupannya, khususnya dalam hal hubungannya dengan perempuan, serta idealismenya tentang perempuan yang dianggap cocok sebagai jodohnya. Upayakan untuk menggali sifat-sifat perempuan yang dianggap sebagai pacarnya itu.

Kemudian sadarkanlah bahwa memang perempuan yang dicintai itu bukan jodohnya. Dalam agama Islam, mendekati atau berharap pada perempuan yang sudah dilamar (di-khitbah) saja tidak boleh, apalagi yang sudah menikah. Berilah gambaran bagaimana tersinggungnya suami dari perempuan yang dia dambakan itu bila mengetahui bahwa istrinya diganggu dan didambakan oleh laki-laki lain. Gambarkanlah kalau hal tersebut terjadi pada dirinya atau keluarga dekatnya ketika sudah menikah, bahwa ada laki-laki lain yang berusaha untuk memiliki istrinya, pasti sangat tersinggung. Oleh karena itu, sadarkanlah adik Anda agar jangan sampai menyakiti suami dari perempuan dambaannya itu.

Kedua, perlu juga adik Anda dikenalkan dengan perempuan lain yang mungkin cocok dengan sifat-sifat atau keadaan yang didambakan adik Anda. Selain itu, sadarkanlah bahwa Ibu Anda dalam usianya yang sudah lanjut itu sangat berharap akan pernikahannya.

Terakhir, usahakanlah untuk bisa menghubungi perempuan yang didambakan adik Anda. Mintalah agar tidak menanggapi bila dihubungi oleh adik Anda. Kalau perlu, lakukanlah kerja sama untuk menghentikan agar adik Anda berhenti menghubunginya, misalnya, mengirimkan surat terakhir dari adik Anda dan jawabannya kepada adik Anda sehingga dapat digunakan sebagai bukti. Perlu juga kiranya adik Anda disarankan atau bahkan ditemani untuk berkonsultasi dengan ahli jiwa atau psikolog agar bisa terlepas dari perasaan cinta yang berlebihan itu.

Kami ikut berdoa semoga permasalahan adik Anda segera menemukan pemecahannya tanpa menimbulkan ketersinggungan pihak lain.

Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Susilaningsih Kuntowijoyo

Related posts
Konsultasi Keluarga

Suami Ternyata Gay, Bagaimana Menghadapinya?

Pertanyaan: Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh Kak ‘Aisy yang saya hormati. Saya seorang ibu rumah tangga ingin berkonsultasi tentang kasus yang dialami oleh…
Keluarga

Menyikapi Suami yang Melarang Istri Mencari Ilmu

Pertanyaan: Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh Saya seorang guru di suatu Taman Kanak-Kanak di kota kecil. Saya juga ibu rumah tangga yang…
Keluarga

Mengatasi Perbedaan Pilihan Sekolah antara Orangtua dan Anak

  Pertanyaan Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh,  Kak ‘Aisy yang saya hormati,  Saya seorang Ibu yang mempunyai anak perempuan yang baru saja…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *