Ponorogo, Suara ‘Aisyiyah – Dalam rangka menyemarakkan Musyawarah Wilayah (Musywil) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) ke-16 di Ponorogo, Media Afiliasi Muhammadiyah mengadakan jumpa media afiliasi melalui Zoom. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (20/12) itu menghadirkan Ketua Pelaksana Musywil PWM Jatim Sukadiono, Ketua Panlih Hidayatullah, dan Ketua Panitia Lokal Sunarto.
Mengusung tema “Membumikan Islam Berkemajuan Memajukan Jawa Timur”, Musywil PWM Jawa Timur akan diselenggarakan pada 24-25 Desember 2022. Universitas Muhammadiyah Ponorogo akan menjadi lokasi utama Musywil.
Dalam kesempatan tersebut, Sukadiono menyampaikan bahwa Muhammadiyah Jawa Timur punya dinamika yang unik. “Hampir semua amal usahanya berjalan. Di bidang pendidikan banyak sekolah unggul yang tersebar,” kata dia.
“Akselerasi amal usaha kesehatan Muhammadiyah Jawa Timur juga cukup menggembirakan. Amal sosial juga terhitung sebagai amal usaha terbanyak di Indonesia. Selain itu juga gerakan filantropi melalui Lazismu,” imbuh Sukadiono.
Baca Juga: Mempersiapkan Kader Pengganti
Pria yang akrab disapa Pak Suka itu menambahkan bahwa Muhammadiyah Jawa Timur punya ciri selalu melangkah dengan model adaptasi perkembangan zaman, pola pikir berkemajuan, dan gerakan dinamis yang tidak hanya fokus pada kuantitas tapi juga kualitas.
“Gerakan ini harus didorong secara simultan di semua lini, tidak bisa berdiri sendiri. Dan yang paling penting asas kebermanfaatannya bisa dirasakan oleh masyarakat luas,” terangnya.
Sementara itu, selaku Ketua Panlih, Hidayatullah menyampaikan informasi terkait proses pemilihan. Saat ini, kata dia, setelah melalui proses verifikasi yang ketat, tersisa 64 orang bakal calon formatur. 64 nama itu masih bersifat sementara, sehingga belum dibuka untuk umum.
Di akhir sesi, Ketua SC Sukadiono menyampaikan bahwa ada 2 (dua) hal unik yang membedakan Musywil kali ini dengan Musywil sebelumnya. Pertama, karena peserta membludak hingga 12 ribuan, pembukaan akan dilakukan di alun-alun. Kedua, disediakan berbagai hadiah kepada penggembira Musywil, mulai dari umroh hingga sepeda motor. (cak iphine/sb)