Jakarta, Suara ‘Aisyiyah – Kiprah dakwah Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di Maroko sudah berjalan kurang lebih selama empat tahun. Keterangan itu disampaikan oleh Ketua Umum PCIM Maroko, Ahmad Luthfi Ismail dalam acara DIASPORAMu pada kanal YouTube @tvMu, Selasa (23/8).
PCIM Maroko secara resmi di SK-kan oleh PP Muhammdiyah pada 7 Juli 2018 lalu. Di usianya yang baru memasuki empat tahun, ada banyak kendala dan tantangan yang dihadapi. Luthfi mengatakan beberapa kendala yang kami hadapi pada awal pendirian PCIM Maroko ini.
“Untuk di PCIM Maroko ini rata-rata anggotanya adalah mahasiswa yang sedang menempuh studi di Maroko, sehingga kebanyakan dari mereka tidak menetap. Kemudian keberadaan anggota yang tersebar di beberapa kota yang membuat kami agak susah untuk berkumpul secara langsung,” tuturnya.
Baca Juga: Umat Islam Indonesia di Kancah Internasional
Saat ini jumlah anggota PCIM Maroko mencapai 30 orang. Jumlah itu sudah termasuk pengurus dan penasehat. Beberapa program yang telah dilakukan oleh PCIM Maroko adalah mengadakan pengajian kitab antaranggota dan mengadakan beberapa pelatihan, seperti menulis, leadership, dan kaderisasi.
Adapun program yang saat ini sedang digencarkan oleh PCIM Maroko adalah bagaimana kader-kader Muhammadiyah yang ada di Indonesia bisa melanjutkan pendidikan di Maroko. PCIM Maroko juga telah menandatangani MoU dengan Institut Darul Hadits yang ada di Maroko. Dengan adanya MoU tersebut harapannya akan terbuka peluang beasiswa bagi kader-kader Muhammadiyah untuk berkuliah di Maroko.
Dakwah Muhammadiyah di Maroko adalah untuk meneguhkan dan membumikan Muhammadiyah di tanah Maroko. “Salah satu tujuan pendirian Muhammadiyah di Maroko juga untuk memberikan warna baru untuk mahasiswa di Maroko. Karena latar belakang mahasiswa di sini bukan dari Muhammadiyah. Selain itu kami juga sudah diundang di beberapa acara di institusi-institusi yang ada di Maroko,” terang Luthfi. (firman)