Kalam

Menjadi Lebih Baik selama Ramadan

Ilustrasi Ramadan

Ada banyak keutamaan di bulan Ramadan. Contohnya adalah sebagai berikut: pertama, pintu surga dibuka lebar dan pintu neraka ditutup rapat; kedua, terdapat satu malam istimewa, yaitu lailatul qadar di dalam Ramadan, dan; ketiga, amal saleh yang dikerjakan akan dilipatgandakan.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah disebutkan (yang artinya), “barangsiapa yang berpuasa Ramadan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah swt., maka dosanya yang telah lalu akan diampuni”.

Keutamaan-keutamaan itu sangat sayang untuk dilewatkan. Jangan sampai yang didapat selama Ramadan hanya lapar dan dahaga.

رب صائم حظه من صيامه الجوع والعطش

Artinya, “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya kecuali lapar dan dahaga” (HR. Ahmad).

Agar tidak sekadar lapar dan dahaga, alangkah lebih baiknya jika umat Islam memanfaatkan momentum Ramadan ini untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Baik secara personal, sosial, dan dalam urusan ketuhanan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjadi lebih baik selama Ramadan contohnya adalah: merutinkan bacaan al-Quran, memperbanyak doa dan zikir, merekatkan hubungan dengan masyarakat sekitar, berbagi dengan orang yang membutuhkan, dan sebagainya.

Baca Juga: Lima Kegiatan Positif Agar Ramadhan Produktif

Nabi Muhammad tidak mengajarkan umatnya untuk menjadi pribadi yang lupa dengan lingkungan sosialnya. Beliau malah memperbanyak sedekah di bulan Ramadan.

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل فيدارسه القرآن، فلرسول الله صلى الله عليه وسلم حين يلقاه جبريل أجود بالخير من الريح المرسلة

Artinya, “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan, terutama pada bulan Ramadan saat malaikat Jibril mendatanginya. Dan Jibril ‘alahissalam mendatanginya setiap malam bulan Ramadan, dan dia mengajarkan al-Quran kepada beliau saw. Sungguh Rasulullah saw. ketika didatangi Jibril as. kedermawanannya jauh melebihi daripada angin yang berembus” (HR. Bukhari).

Jika selama ini kita sudah melakukan amalan-amalan itu, maka selama Ramadan kuantitasnya harus ditambah. Berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat). Tujuannya tidak lain adalah untuk meraih derajat takwa. Allah swt. berfirman dalam Q.S. al-Baqarah: 183,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Semoga Ramadan kali ini dapat membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik. Aamiin. (adm)

Related posts
Finansial

Efek Positif Ramadan dan Lebaran bagi Ekonomi Umat

Oleh: Leonita Siwiyanti* Selama bulan Ramadan, pasar tradisional menjadi pusat aktivitas pedagang dalam menjajakan berbagai makanan khas untuk berbuka puasa. Hal ini…
Berita

Santunan Keluarga Aisyiyah Digelar MKS PCA Kotagede

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Pada Jumat (5/4) di rumah keluarga Ari, Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Kotagede  menggelar Taawun…
Berita

Refleksi Ramadan 1445 H, Haedar Nashir: Lulus dengan Predikat sebagai Insan yang Bertakwa

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Ramadan 1445 H berakhir, tentu yang diharapkan dari yang menjalankan Ibadah Puasa Ramadan adalah lulus dengan predikat sebagai…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *