Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Kedudukan laki-laki dan perempuan itu sama dihadapan Allah swt, yang membedakan hanya ketakwaannya. Pernyataan itu disampaikan Supi Rumiyati Zamroni selaku Pimpinan Lembaga Kebudayaan PP Aisyiyah.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam acara Podcast Dialog Dakwah Budaya yang disiarkan di akun YouTube @Majelis Tabligh Muhammadiyah pada Senin, (11/10). Acara ini mengangkat tema “Perempuan di Tengah Pusaran Roda Pembangunan”.
Rumiyati menjelaskan, dalam roda pembangunan, baik pembangunan fisik maupun Sumber Daya Manusia (SDM), laki-laki dan perempuan mempunyai posisi yang setara. Menurutnya, perempuan yang memilih untuk bekerja merupakan suatu hal yang wajar, selama ia mampu mengerjakannya.
Baca Juga: Tiga Peran Perempuan di Era Globalisasi
Dahulu, kata Rumiyati, jarang ditemukan perempuan yang bekerja di sektor pembangunan fisik. Akan tetapi, ia membuktikan sendiri bahwa perempuan juga bisa melakukannya. Terbukti selama kurang lebih 20 tahun ia bekerja dalam bidang tesebut.
Menurutnya, tidak ada skill atau keterampilan-keterampilan tertentu yang dibutuhkan bagi perempuan untuk bekerja di bidang pembangunan. Yang dibutuhkan adalah “percaya diri, bahwa perempuan bisa,” ujarnya.
Rumiyati mengatakan, pada tahun 2045, Indonesia akan melalui fase Indonesia Emas. Pada masa tersebut, jumlah penduduk Indonesia mayoritasnya adalah perempuan. Maka dari itu, menurutnya, perempuan harus mempersiapkan diri menuju Indonesia Emas tersebut. Perempuan harus siap bersaing serta menghadapi perubahan yang ada. (silvi)